25.1 C
Semarang
Jumat, 15 Agustus 2025

Metode Guling Tingkatkan Pembelajaran Masa Pandemi

Pembelajaran dimasa pandemi menjadi suatu tantangan bagi para guru. Mengapa? karena pembelajaran dimasa pandemi dirasa tidak maksimal sehingga guru harus menciptakan suatu solusi agar pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Selama masa pandemi, pembelajaran kelas 1 SD N 1 Genengadal hanya dilaksanakan via WhatsApp Grup saja. Hal ini terjadi karena adanya virus covid-19 sehingga pembelajaran dilaksanakan secara jarak jauh.

Pembelajaran via WhatsApp Grup pada kelas 1 harus dilakukan dengan bimbingan orangtua. Pembelajaran via WhatsApp Grup juga memiliki kendala yaitu memerlukan kuota internet yang cukup besar. Kendala berikutnya yaitu siswa mudah bosan mengikuti kegiatan pembelajaran yang hanya dilaksanakan via WhatsApp Grup. Hal ini akan berdampak pada hasil belajar siswa. Adanya kendala seperti ini memacu guru untuk menciptakan alternatif metode pembelajaran.

Menurut Sudjana (2005), metode pembelajaran adalah cara yang dilakukan oleh guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Sedangkan menurut Sutikno (2009), metode pembelajaran adalah suatu cara yang dilakukan oleh guru untuk menyajikan materi pelajaran agar terjadi proses pembelajaran pada diri siswa dalam upaya untuk mencapai tujuan. Kemudian diciptakanlah metode guling atau disebut juga guru keliling. Bagaimana pelaksanaan metode guling? Metode ini dilaksanakan dengan cara guru berkeliling mengunjungi tempat tinggal siswa, namun tetap mematuhi protokol kesehatan. Sebelum metode ini dilaksanakan, guru membuat kelompok belajar terlebih dahulu via WhatsApp Grup. Setiap kelompok belajar maksimal 6 siswa. Setelah kelompok belajar selesai dibuat. Kemudian guru dan orangtua siswa menentukan satu rumah yang akan digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Metode guling ini disambut baik oleh orangtua dan siswa kelas 1 dengan mempersiapkan kelengkapan belajar siswa.

Baca juga:  Tingkatkan Hasil Belajar Biologi Melalui Media Pembelajaran Book Creator

Metode guling kali ini, siswa belajar tentang materi benda hidup dan benda mati. Guru memberikan contoh nyata benda hidup dan benda mati kepada siswa, sehingga siswa dapat belajar secara konkret dari benda-benda disekitar. Media benda hidup yang digunakan guru yakni hewan jangkrik, semut, kucing, tumbuhan, dan manusia. Sedangkan media benda mati yang digunakan guru yaitu bola, batu, bolpoint, pensil, buku. Siswa sangat semangat dan aktif mengikuti pembelajaran karena siswa dapat belajar secara langsung dengan guru dan belajar menggunakan benda-benda konkret disekitar. Disisi lain, siswa bersemangat karena dapat belajar bersama teman dan guru. Adanya metode guling membuat pembelajaran menjadi maksimal sehingga terjadi peningkatan hasil belajar siswa.

Baca juga:  Asah Kreativitas Berpikir Melalui CIRC

            Terdapat empat alasan mengapa metode guling (guru keliling) dapat meningkatkan hasil belajar siswa di masa pandemi. Pertama, siswa dapat belajar secara langsung dengan guru. Kedua, siswa dapat bertanya langsung kepada guru apabila terdapat materi yang belum dipahami. Ketiga, siswa dapat belajar menggunakan benda-benda konkret yang digunakan guru sebagai media pembelajaran. Keempat, siswa dapat belajar bersama teman kelompok sehingga siswa merasa bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

            Hal itu terbukti pada pembelajaran IPA materi benda hidup dan benda mati di kelas 1 SD Negeri 1 Genengadal Tahun pelajaran 2020/2021. Semua siswa aktif dan berantusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Setelah dilakukan evaluasi pencapaian hasil belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 90%. Maka dapat disimpulkan bahwa metode guling berpengaruh besar terhadap hasil belajar siswa di masa pandemi.

 

 

Oleh :

Endang Sri Wahyuni, S.Pd.SD

Guru SD N 1 Genengadal, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan


TERKINI

Rekomendasi

Lainnya