spot_img
30.7 C
Semarang
Minggu, 29 Juni 2025
spot_img

Pemanfaatan Media Komik Tingkatkan Kemampuan Menulis Cerpen Siswa

Kurikulum 2013 ditetapkan oleh pemerintah untuk dilaksanakan di sekolah dengan tujuan mengadakan perubahan untuk  membangkitkan kemampuan nalar dan kreativitas peserta didik secara merata. Salah satu perubahan tersebut adalah dalam implementasinya, pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia menggunakan pendekatan berbasis teks. Fokus pembahasan kali ini adalah pembelajaran menyusun teks cerpen yang terdapat pada salah satu kompetensi dasar kelas IX SMP kurikulum 2013. Cerpen merupakan bentuk cerita yang paling  pendek, jumlah katanya sekitar 500 – 5.000 kata, dan merupakan cerita yang dapat dibaca dalam sekali duduk (Kosasih 2012:34). Pada kurikulum 2013 mata pelajaran Bahasa Indonesia SMP kelas IX semester 2 tertulis indikator (1) Peserta didik mampu menyusun kerangka cerita pendek berdasarkan pengalaman atau gagasan karya sastra (cerpen). (2) Peserta didik mampu menyusun cerita pendek berdasarkan kerangka dengan  memperhatikan struktur teks dan aspek kebahasaan teks cerpen yang dengar atau dibaca.

Berdasarkan hasil studi, kebanyakan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IX SMP masih kurang variatif, jarang menggunakan media dalam pembelajaran menyusun cerpen, sehingga sangat berpengaruh terhadap motivasi siswa. Masalah akan terselesaikan apabila guru segera menentukan alternatif dalam proses belajar mengajar atau mengkolaborasikan satu alternatif dengan alternatif lain, tentu saja pemilihan alternatif tersebut harus sesuai dengan masalah yang dihadapi oleh guru maupun siswa itu sendiri.

Baca juga:  Sarapan Pagi dengan Cerita Fiksi Tingkatkan Budaya Literasi

Berdasarkan uraian di atas, banyak faktor yang mempengaruhi kemampuan siswa, diduga media merupakan salah satu faktor penyebabnya. Oleh sebab itu, penulis tertarik untuk memfasilitasi siswa SMP Negeri 8 Cilacap melalui media pembelajaran dengan asumsi bahwa pembelajaran akan lebih efektif dan menarik apabila menggunakan media, siswa juga dapat termotivasi untuk menemukan ide cerita.

Alternatif tindakan yang akan dilakukan adalah dengan memanfaatkan media komik sebagai sarana pengembangan strategi pembelajaran. Pemanfaatan media komik dalam proses pembelajaran menyusun cerpen akan memacu kreativitas dan imajinasi siswa. Komik juga dapat memberi inspirasi bagi siswa untuk menciptakan karya sastra. Pemanfaatan media komik dalam pembelajaran akan membuat siswa lebih kreatif dan berani menuangkan idenya secara variatif .

Komik adalah bercerita/mengungkapkan ide dengan gambar, atau dengan kata lain komik adalah media bercerita atau berekspresi dengan bahasa gambar yang tersusun. Punya cerita, dan menguasai bahasa gambar, lebih penting daripada sekadar menguasai keterampilan menggambar yang mencengangkan (Darmawan, 2012:5).

Baca juga:  Tingkatkan Hasil Belajar PKn dengan Model PBL

Penggunaan media komik dipandang akan lebih menarik dan tentunya meningkatkan minat siswa untuk menulis cerpen. Hal ini juga akan mengatasi masalah minimnya minat baca siswa dan juga minimnya kosa kata pada pembelajaran menulis cerpen. Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2009:64) mengungkapkan bahwa komik merupakan suatu bentuk kartun yang mengungkapkan karakter dan memerankan suatu cerita dalam urutan yang erat dihubungkan dengan gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan kepada para pembaca. Daya tarik yang dimiliki oleh komik berupa rangkaian gambar yang lucu dan memiliki kisah di dalamnya yang menumbuhkan minat siswa pada pembelajaran. Media komik ini digunakan sebagai sarana latihan siswa ketika siswa kesulitan dalam menemukan tema, tokoh, alur, dan sebagainya.

Dengan media komik  ini, keterampilan menyusun teks cerpen siswa kelas IX E SMP Negeri 8 Cilacap dapat meningkat.

 

Dra. Aliah Pardjuniati, M.Pd.

Guru SMP Negeri 8 Cilacap

spot_img

TERKINI