Guru mempunyai fungsi, peran, dan kedudukan yang sangat strategis dalam pembangunan nasional dalam bidang pendidikan . Sebagai agen pembelajaran (learning agent), peran guru antara lain sebagai fasilitator, motivator, pemacu, perekayasa pembelajaran, dan pemberi inspirasi belajar bagi peserta didik.
Peraturan Mendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru pada Standar Kompetensi Guru Mata Pelajaran SMP/ MTs antara lain mengamanatkan kepada guru untuk mampu memahami karakteristik peserta didik yang berkaitan dengan aspek fisik , intelektual, sosial-emosional, moral, spiritual, dan latar belakang sosialbudaya (butir 1.1), mampu menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif dalam mata pelajaran yang diampu (butir 2.2), dan mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran yang diampu (butir 5.1)
Metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang dilakukan selama masa pandemi COVID-19 memberi tantangan tersendiri bagi para guru. Guru dituntut kreatif dalam memberi materi PJJ , memastikan peserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran yang bermakna.
Pada pembelajaran Matematika kelas IX di SMP Negeri 1 Wuryantoro, ketika masa pandemi penulis menggunakan sarana handphone untuk alat belajar dan berkomunikasi dengan peserta didik. Beragam jenis aplikasi penulis gunakan untuk alat belajar pada pembelajaran materi fungsi kuadrat. Kompetensi dasarnya adalah siswa mampu menjelaskan fungsi kuadrat menggunakan tabel, persamaan, dan grafik (KD butir 3.3).
Penggunaan berbagai ragam aplikasi , antara lain karena memperhatikan adanya perbedaan kecanggihan jenis handphone yang dimiliki peserta didik, perbedaan kekuatan jaringan internet di tempat tinggal peserta didik, perbedaan ketersediaan kuota, atau perbedaan kemampuan peserta didik dalam menggunakan suatu aplikasi.
Aplikasi WhatsApp (WA) penulis gunakan untuk menyapa peserta didik secara lisan atau tertulis serta memberi informasi jadwal belajar , pokok-pokok materi atau jenis-jenis penilaian yang digunakan. Peserta didik umumnya tidak kesulitan menggunakan aplikasi WA; Aplikasi Google Classroom penulis gunakan untuk mengarsipkan materi –materi atau tugas dan tempat peserta didik mengumpulkan hasil penyelesaian tugasnya; Aplikasi Microsoft Teams penulis gunakan untuk membuat lingkungan kelas virtual sehingga peserta didik dan guru merasakan seolah-olah sedang berada di kelas nyata; Aplikasi Geogebra penulis gunakan untuk memvisualkan bentuk grafik fungsi kuadrat secara cepat dan tepat. Siswapun dapat menggunakan aplikasi tersebut untuk bereksplorasi: Dan, aplikasi Microsoft Forms penulis gunakan sebagai alat penilaian dalam bentuk soal pilihan ganda.
Tidak semua peserta didik merespon pembelajaran pada aplikasi yang digunakan penulis. Misalnya, ketika menggunakan aplikasi Microsoft Teams tidak semua peserta didik dengan mudah mengikuti. Namun, peserta didik tersebut dapat mengikuti pembelajaran melalui aplikasi lainnya yaitu WhatsApp atau Google Classroom.
Setelah kegiatan pembelajaran, guru segera merekap pelibatan siswa di setiap aplikasi . Jika ada peserta didik yang sama sekali tidak mengikuti kegiatan pembelajaran , guru segera mencari tahu sebabnya dan berkoordinasi dengan orang tua, guru BK, atau wali kelas untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
Oleh :
Dwi Indrajani, S.Pd.
Guru Matematika SMP Negeri 1 Wuryantoro
Kab. Wonogiri