idak bisa dipungkiri dalam melaksanakan tugas sebagai guru, pasti banyak masalah yang kita hadapi. Baik itu masalah dari murid, rekan kerja, orang tua, atasan, atau pun masalah yang timbul dari banyaknya tuntutan pekerjaan yang membuat stress atau tertekan. Keadaan seperti ini tentunya akan mengganggu proses pembelajaran di kelas. Kontrol emosi menjadi tidak stabil.
Kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) sudah dilaksanakan sejak pertengahan bulan Maret 2019, di mana hal tersebut juga masih terus dilaksanakkan hingga saat ini. Kebosanan siswa saat pembelajaran sudah mulai dirasakan oleh guru. Hal tersebut dapat terlihat dari kurang fokusnya siswa saat pembelajaran jarak jauh (PJJ). Dari kurang fokusnya siswa tentu berpengaruh besar dalam hasil belajar siswa.
Satu hal yang tidak dapat dihindari ketika melakukan pembelajaran baik dalam jaringan (daring) maupun luar jaringan (luring) yaitu adanya suatu masalah. Masalah yang terjadi pada PJJ di kelas 6 SD N Surabayan Kecamatan Ambal Kabupaten Kebumen yaitu kejenuhan siswa dalam belajar sehingga membuat siswa tidak fokus pada saat pembelajaran. Untuk itu teknik STOP dapat diterapkan oleh guru dalam meningkatkan kembali fokus siswa fokus siswa saat pembelajaran.
Kesadaran penuh (mindfulness) dapat dilatih dan ditumbuhkan melalui berbagai kegiatan. Artinya, kita dapat melatih kemampuan untuk memberikan perhatian yang berkualitas pada apa yang kita lakukan. Kegiatan-kegiatan seperti latihan menyadari nafas (mindful breathing); latihan bergerak sadar (mindful movement), yaitu bergerak yang disertai kesadaran tentang intensi dan tujuan gerakan; latihan berjalan sadar (mindful walking) dengan menyadari gerakan tubuh saat berjalan, dan berbagai kegiatan sehari-hari yang mengasah indera (sharpening the senses) dengan melibatkan mata, telinga, hidung, indera perasa, sensori di ujung jari, dan sensori peraba kita. Kegiatan-kegiatan di atas seperti bernapas dengan sadar, bergerak dengan sadar, berjalan dengan sadar dan menyadari seluruh tubuh dengan sadar dapat diawali dengan cara yang paling sederhana yaitu dengan menyadari nafas.
Menurut Hawkins (2017) latihan berkesadaran penuh (mindfulness) dapat membangun keterhubungan diri sendiri (self-awareness) dengan berbagai kompetensi emosi dan sosial dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kondisi berkesadaran penuh, niscaya kita bisa merespons sesuatu hal atau masalah dengan baik dan mengambil keputusan yang tepat dan bertanggung jawab. Kita bisa melatih diri berkesadaran penuh dengan teknik S-T-O-P. STOP merupakan akronim dari: S – Stop: kita berhenti sejenak dari aktivitas atau kegiatan. T – Take a deep breathe (tarik nafas dalam). O – Obeserve (amati). P – Proceed (lanjutkan)
Teknik STOP untuk meningkatkan fokus siswa kelas 6 SDN Surabayan dilakukan setelah doa awal pebelajaran. Siswa diminta untuk berhenti sejenak dari aktivitas apapun. Siswa diminta untuk tarik nafas dalam-dalam dan keluarkan nafas, setelah itu amati apa yang dirasakan oleh tubuh siswa. Siswa diminta mengulangi kegiatan ini 3 sampai 4 kali tarikan nafas. Setelah selesai tarik dan keluarkan nafas, guru menanyakan kepada siswa apa yang dirasakan. Setelah semua fokus maka akan dilanjutkan pada rangkaian kegiatan pembelajaran selanjutnya. Demikian juga saat akan pergantian materi pembelajaran juga dilakukan kegiatan STOP.
Dengan menerapkan teknik STOP yang dilakukan secara teratur, siswa akan lebih fokus dalam mengikuti pembelajaran baik daring maupun luring.
Oleh
Nurul Hikmah, S. Pd
Guru SD Negeri Surabayan Kebumen