Kualitas pendidikan dapat diketahui dari dua hal, yaitu kualitas proses dan produk. Pendidikan dikatakan berkualitas apabila terjadi penyelenggaraan pembelajaran yang efektif dan efisien dengan melibatkan semua komponen-komponen pendidikan. Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah kesiapan guru dalam mempersiapkan peserta didik melalui proses pembelajaran.
Pendidikan tidak terlepas dari kurikulum yang telah dirancang, disusun dan ditetapkan oleh pemerintah yang berpengaruh terhadap kualitas pendidikan sebuah negara. Mengacu pada Kurikulum 2013 revisi tahun 2018, diketahui bahwa Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran IPA peserta didik diberi kesempatan untuk menemukan kebenaran suatu fakta atau konsep dari materi yang dipelajarinya melalui percobaaan-percobaan, sehingga peserta didik memiliki keterampilan untuk mengamati, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan dari suatu objek serta menuliskan keadaan atau suatu proses yang diam (Sari, 2017:29).
Ilmu Pengetahuan Alam memiliki peranan penting untuk menjadikan pendidikan lebih bermutu yang akan berpengaruh pada perkembangan kualitas pendidikan. Ilmu Pengetahuan Alam diperoleh melalui penelitian dengan menggunakan langkah-langkah tertentu yang disebut metode ilmiah. Metode ilmiah tidak hanya dirasakan peserta didik dalam memperoleh pengetahuan tetapi juga memperoleh kemampuan untuk menggali sendiri pengetahuan dari alam bebas. Proses tersebut dapat dikembangkan menjadi sikap ilmiah. Sikap ilmiah merupakan tindakan atau perilaku individu dalam memecahkan suatu masalah dengan langkah-langkah ilmiah. Sikap ilmiah peserta didik dalam pembelajaran yang terdiri dari sikap rasa ingin tahu, disiplin, tanggung jawab, teliti, dan kerja sama sangat diperlukan . Sikap ilmiah sangat diperlukan karena merupakan pondasi awal dalam menciptakan peserta didik yang memiliki pengetahuan, dan keterampilan. Pada pembelajaran IPA diarahkan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya merupakan penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja, serta teori dan hukum tetapi juga merupakan suatu proses penemuan dan pembentukan sikap ilmiah peserta didik. Melalui sikap dan proses ilmiah ini diharapkan mampu tercipta pengetahuan dan keterampilan sehingga mempengaruhi hasil belajar.
Penerapan model pembelajaran project based learning di SD Negeri 1 Klambu merupakan model pembelajaran inovatif yang melibatkan kerja proyek dimana peserta didik bekerja secara mandiri dalam mengkonstruksi pembelajarannya dan mengkulminasikannya dalam produk nyata. Dalam kerja proyek memuat tugas-tugas kompleks berdasarkan kepada pertanyaan dan permasalahan yang sangat menantang dan menuntun peserta didik untuk merancang, memecahkan masalah, membuat keputusan, melakukan kegiatan investigasi, serta memberikan kesempatan peserta didik untuk bekerja secara mandiri. Model pembelajaran Project based Learning merupakan pembelajaran dengan menggunakan proyek nyata dalam kehidupan yang berdasarkan pada motivasi yang tinggi, pertanyaan menantang, tugas-tugas atau permasalahan untuk membentuk penguasaan kompetensi yang dilakukan secara kerja sama dalam upaya memecahkan masalah. (barel, 2000 and Baron 2011).
Penerapan pendekatan model pembelajaran project based learning mampu menumbuhkan sikap ingin tahu dalam pembelajaran. Tujuan dari project based learning adalah meningkatkan motivasi belajar, team work, ketrampilan kolaburasi dalam pencapaian kemampuan akademik level tinggi yang dibutuhkan pada abad 21 (Cole&Wasburn Moses, 2010). Peserta didik tidak hanya sekedar transfer ilmu dari guru, namun peserta didik dapat memahaminya. Pendekatan model pembelajaran project based learning memandang bahwa belajar bukan hanya sekedar menghafal, mengingat fakta-fakta, mendemonstrasikan latihan secara berulang-ulang akan tetapi proses berpengalaman dalam kehidupan nyata.
Melalui pendekatan model pembelajaran project based learning di SD Negeri 1 Klambu akan membentuk sikap ingin tahu, disiplin, tanggung jawab, teliti, dan kerja sama yang erat kaitannya dengan pendidikan. Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan model project based learning diharapkan mampu meningkatkan sikap ilmiah. Peningkatan sikap ilmiah dalam proses pembelajaran terasa lebih bermakna serta berdampak positif terhadap prestasi dan hasil belajar peserta didik.
Oleh
SOELIPAH, S.Pd.SD
Guru Kelas SD Negeri 1 Klambu
Kecamatan Klambu Kabupaten Grobogan








