Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur pembelajaran dengan sistematis untuk mengelola pengalaman belajar siswa agar tujuan belajar tertentu yang diinginkan bisa tercapai menurut Suprihatiningrum (2013, hlm. 145). Dijelaskan dalam pengertian model pembelajaran diatas bahwa pentingnya penggunaan model agar dapat mempermudah guru dalam mencapai tujuan belajar yang telah direncanakan.
Tujuan pembelajaran merupakan hasil yang harus dicapai secara bersama antara guru dan siswa. Memkasimalkan pembelajaran dapat dibantu dengan beragam dan sangat banyaknya macam model pembelajaran yang telah diciptakan dari ahli. Kami telah mencoba untuk menerapkan salah satu model pembelajaran dalam pembelajaran IPA pada kelas VI di SDN Purbayan yaitu model pembelajaran Make a Match. Frank Lyman dalam Rusman (2011) menyatakan bahwa make a match adalah model pembelajaran yang memberikan kesempatan untuk berpikir secara mandiri, mencari pasangan yang sesuai, kemudian diskusi dengan pasangan lainnya didalam menemukan konsep yang sama. Guru harus mampu dalam menciptakan suasana lingkungan beljar yang bagus.
Menciptakan suasana yang menyenangkan sangat perlu dalam proses pembelajaran, dan pemilihan model pembelajaran atau metode-metode pembelajaran. Model pembelajaran kooperatif tipe make a match merupakan cara belajar secara berkelompok untuk mencari pemecahan sebuah masalah, model pembelajaran ini juga merupakan sarana efektif bagi guru untuk membentuk lingkungan kondusif bagi terciptanya interaksi antar anak dan memberikan dukungan serta latihan yang mereka butuhkan untuk mengembangkan keterampilan lainnya seperti sosial emosional di kehidupan nyata.
Pendidikan sesuai dengan kehidupan nyata siswa yang ada dilingkungan, merupakan salah satu langkah mensukseskan program merdeka belajar. Pembelajaran IPA dengan menggunakan model make a match di kelas VI SDN Purbayan dilaksanakan menggunakan konsep asli dengan menerapkan sesuai langkah-langkah pembelajaran. Beberapa tahap yang bias dilaksanakan guru didalam kelasnya yaitu kegiatan awal Mengucapkan salam dan mengondisikan siswa untuk berdoa; Mengabsensi siswa; Memberikan motivasi dan melakukan apersepsi kepada siswa; Menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan Inti Menyampaikan materi secara garis besar dengan metode penyampaian yang menyenangkan dengan cara mengedapankan keaktifan siswa didalam kelas dengan kata lain berfungsinya pembelajaran yang berisi timbal balik; Gunakan media pembelajaran interaktif yang sesuai kelas VI di SDN Purbayan dan media yang menyenangkan; setelah materi telah tersampaikan selanjutnya membagi siswa menjadi 2 kelompok; selanjutnya membagikan kartu yang berisi pertanyaan pada kelompok A dan memberikan kartu jawaban pada kelompok B; setelah semua siswa mendapatkan kartu masing-masing, siswa mencari pasangan yang sesuai dengan isi karu yang telah dipegang; tidak lupa mengonfimasi atau mencocokkan kartu pasangan apakah benar atau salah; Membagikan LKPD kepada siswa; Memberikan lembar evaluasi kepada siswa. Kegiatan Penutup Memberikan penghargaan atau apresiasi kepada siswa; Melakukan refleksi dengan menyimpulkan kegiatan pembelajaran bersama siswa; Mengucapkan salam dan doa.
Dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan model pembelajaran make a match pada kelas VI di SDN Purbayan dianggap menjadi salah satu model yang tepat dan membantu guru mempermudah dalam menyapaikan materi pembelajaran IPA. Dilihat dalam proses pembelajaran siswa yang sangat antusias dan aktif untuk menyampaikan pendapat, tidak hanya diam mendengarkan guru yang menjelaskan dan juga dapat dilihat dari hasil lembar kerja siswa atau lembar evaluasi siswa pada akhir pembelajaran sebagian besar siswa mampu mengerjakan soal dengan baik dan benar.
Oleh :
Pamuji, S.Pd.SD
SD Negeri Purbayan, Kec Kemiri, Kab Purworejo