IPA sebagai salah satu mata pelajaran diharapkan mampu menumbuhkembangkan kompetensi siswa pada ranah kognitif ( pengetahuan ), Afektif ( sikap ), dan psikomotor (keterampilan). Agar mampu menumbuhkembangkan kompetensi tersebut perlu ditunjang sarana dan prasarana disekolah maupun dilingkungan.
Salah satu materi dalam IPA yang harus disampaikan pada siswa kelas IX adalah pewarisan sifat. Materi ini mempelajari tentang sifat-sifat menurun dari induk kepada anak. Siswa kelas IX G di SMP N 1 Kembang sering mengalami kesulitan memahami konsep yang ada pada materi ini.. Kurang dari 30 % siswa yang mengerjakan soal..Interaksi saat pembelajaran secara daring juga jauh dari harapan.
IPA merupakan ilmu pengetahuan alam tentunya lebih mudah dipahami jika tersedia media yang mampu mempermudah siswa. Menurut Gerlach dan Ely (1971) pada https://guntaraid.wordpress.com dijelaskan bahwa ciri media inovatif yaitu pertama fiksatif adalah menggambarkan kemampuan merekam, menyimpulkan, melestarikan dan mengkonstruksi suatu peristiwa atau obyek. Kedua manipulatif yaitu transpormasi suatu kejadian. Ketiga distributif yaitu dengan media memungkinkan suatu obyek atau kejadian ditranspormasikan.
Menurut Daryanto (2015; 8) media memiliki fungsi sebagai pembawa infrmasi dari sumber (guru) menuju siswa. Lebih lanjut dijelaskan bahwa media merupakan prosedur untuk membantu siswa dalam menerima dan mengolah informasi guna mencapai tujuan pembelajaran.Selama ini tersedia media berupa kancing kurang maksimal membantu pemahaman siswa kelas IX G SMP Negeri 1 Kembang untuk mengatasi permasalahan. Bagaimanakah upaya guru untuk membantu meningkatkan pemahaman siswa pada materi pewarisan sifat di masa pandemi ?
Guru berupaya semaksimal mungkin agar siswa yang diampu dapat menyerap materi yang disampaikan. Memodifikasi dan menggunakan media bantu sangat penting untuk dilakukan. Dengan mempertinbangkan ciri dan fungsi media tersebut, perlu menentukan media yang cocok diterapkan pada siswa kelas IX G SMP Negeri 1 Kembang. Salah satu media bantu yang dianggap mudah didapat dan mampu membantu siswa memahami materi pewarisan sifat di masa pandemi adalah ASISAN.
ASISAN merupakan media modifikasi yang terdiri dari tiga bahan yaitu air , sirup, dan santan
Bahan tersebut mudah didapatkan di lingkungan tempat tinggal siswa. Dengan menggunakan ketiga bahan tersebut siswa dapat melakukan praktikum sederhana dirumah.
Kegiatan pertama guru akan membahas materi monohybrid, maka media yang digunakan adalah air dengan sirup . Air diberi label 2 huruf kecil secara bebas namun sejenis misalnya (mm) dan sirup diberi label 2 huruf besar misalnya (MM). Melalui air dan sirup ini siwa akan mampu memahami materi persilangan monohibrid .. Hal ini tampak dari hasil pekerjaan siswa yang dikirim melalui WA group. Dari 29 siswa yang yang mengerjakan tugas, 85 % betul.
Kegiatan kedua guru akan membahas materi intermedier, maka guru menggunakan santan dan sirup. santan diberi label 2 huruf kecil secara bebas namun sejenis misalnya (mm) dan sirup diberi label 2 huruf besar misalnya (MM). Dari praktikum, siswa akan lebih mudah memahami materi persilangan intermedier.
Dengan media Asisan ( Air, Sirup, dan Santan ) ini siswa mudah memahami pewarisan sifat, menanamkan konsep dan muncul ketertarikan untuk lebih mendalami materi tersebut. Hal ini tampak dari hasil pekerjaan siswa yang dikirim melalui WA group. Dari 29 siswa 87 % pekerjaanya betul
Penggunaan media ASISAN sangat besar manfaatnya bila diterapkan dalam pembelajaran materi Pewarisan sifat di masa pandemi. Dengan praktikum sederhana mampu membuat siswa lebih bahagia dalam belajar sehingga materi mudah dipahami. Dengan menggunakan media ASISAN ini antusias meningkat sehinga pemahaman siswa kelas IX G SMP Negeri 1 Kembang dalam pembelajaran IPA mengalami peningkatan (*)
Dra. Sunarmi
Guru IPA
SMP Negeri 1 Kembang