Belajar merupakan kegiatan utama dari keseluruhan proses pendidikan di sekolah
yang bertujuan untuk menghasilkan perubahan tingkah laku. Perubahan itu meliputi kognitif,
afektif dan psikomotor yang didalamnya termasuk pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Kegiatan pembelajaran memerlukan keaktifan belajar, partisipasi dan komunikasi interaktif antara guru dan siswa. Aktivitas belajar dirancang sedemikian rupa sehingga menghasilan pembelajaran yang di tentukan.
Keberhasilan dalam proses pembelajaran dapat dilihat dari pemahaman konsep, penguasaan materi dan prestasi belajar. Siswa dengan tingkat pemahaman konsep dan penguasaan materi yang tinggi maka semakin tinggi prestasi. Selain itu faktor penentu keberhasilan pembelajaran adalah ketepatan penerapan model dan media pembelajaran.
Seorang guru diharuskan memahami metode pembelajaran terutama yang berkaitan dengan model-model pembelajaran. Model pembelajaran sehingga dapat memotivasi terhadap siswa dalam proses pembelajaran (Arsyad, 2014)
Jurnal Paedagogy July 2020: Vol. 7. No. 3 Copyright © JP 2020, Nurhayati, E. 146
Sedangkan manfaat media pembelajaran adalah memperjelas penyajian pesan dan
informasi sehingga dapat memperjelas dan meningkatkan proses dan hasil belajar. Media
pembelajaran juga dapat mengarahkan perhatian siswa sehingga dapat menimbulkan motivasi
belajar yang berdampak pada keaktifan dan hasil belajar pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam lebih meningkat.
Di sisi yang lain, pandemi covid-19 memaksa guru dan siswa tak bisa bertatap muka untuk melaksanakan proses pendidikan secara ideal. Pembelajaran jarak jauh menjadi alternatif yang harus dilakukan oleh para guru agar para siswa tetap mendapatkan materi pelajaran.
Akan tetapi interaksi guru dan siswa dalam pembelajaran jarak jauh.
Pada era revolusi industri merupakan tantangan dalam seluruh bidang ilmu secara khusus bidang Pendidikan Agama Ialam (PAI). Pendidikan Agama Islam memegang peranan penting suatu bangsa. Dapat mengubah perilaku siswa menjadi lebih baik. Dan usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia melalui pengajaran (Rohmah, 2017).
Disisi lain setelah melihat, siswa di SDN 03 Tegalmlati Kecamatan Petarukan Kabupaten Pemalang yang memiliki smartphone hanya dimanfaatkan untuk membaca berbagai media sosial dan bermain game. Siswa belum paham bahwa smartphone sangat bermanfaat dalam dunia pendidikan. Bahkan siswa belum banyak tahu tentang media game edukasi terutama kelas 6 saat penulis mengajar mata pelajaran PAI.
Pendekatan moda daring memiliki karatristrik constructivism, social constructivism, community of learners yang inklusif, pembelajaran berbasis komputer, kelas digital, interaktivitas, kemandirian, aksesibilitas, dan pengayaan. Melalui pembelajaran daring siswa memiliki keleluasaan waktu belajar dan belajar dimanapun.
Game sedukasi quiziz adalah aplikasi pendidikan berbasis game, yang membawa aktivitas multi permaianan dan membuat latihan interaktif yang menyenangkan (Purba, 2019). Penerapan game edukasi quiziz dapat dilakukan siswa dirumah dengan menggunakan
perangkat elektronik yang dimiliki seperti smartphone. Proses pembelajaran daring melalui game adukasi quiziz, sedangkan teknis analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif dan kualitatif menggunakan kreteria pencapaian.
Seperti yang dialami di kelas 6 SD Negeri 03 Tegalmlati kecamatan Petarukan Kabupaten Pemalang, hanya 15 siswa yang memperoleh nilai diatas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)
dari 32 jumlah siswa, sisanya masih dibawah KKM. Dikarenakan siswa kurang bersemangat
dalam menerima pelajaran, kemungkinan juga materi pelajaran yang diberikan oleh guru hanya itu-itu saja atau terlalu menonton, guru kurang kreatif dan tidak menggunakan media pembelajaran. “Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima pesan”(Arief Sadiman,2008:7).
Namun setelah penulis menerapkan pembelajaran daring melalui media pada kelas 6 mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SDN 03 Tegalmlati Kecamatan Petarukan Kabupaten Pemalang pembelajaran siswa menjadi meningkat. Maka guru harus pandai-pandai menciptakan suasana belajar bagi siswa agar tidak kebosanan pula siswa dapat belajar sambil bermain sehingga siswa dapat secara aktif belajar sekaligus dapat memotivasi siswa dalam pembelajaran daring melalui media khususnya pelajaran Pendidikan Agama Islam menjadi bermakna.
Oleh:
Muroah, S.Pd.I
SDN 03 Tegalmlati
Kecamatan Petarukan Kabupaten Pemalang