spot_img
27.4 C
Semarang
Sabtu, 28 Juni 2025
spot_img

Proyek “Virus” Tingkatkan Keaktifan Belajar Sosiologi

Sosiologi merupakan salah satu mata pelajaran peminatan yang ada di jenjang SMA. Tujuan mempelajari sosiologi adalah peserta didik dapat mengetahui akar permasalahan sosial sehingga dapat mencari solusi atau pemecahan masalah-masalah sosial yang terjadi di masyarakat.

Ada kecenderungan dari peserta didik menganggap bahwa sosiologi sebagai ilmu sosial kurang menarik. Salah satu penyebabnya adalah karena banyaknya hafalan pada materinya. Materi hafalan yang “menggunung” menyebabkan mata pelajaran sosiologi dianggap membosankan dan kurang diminati.

Untuk mengatasi kekurangminatan peserta didik belajar sosiologi, terlebih pada masa pandemi seperti sekarang ini diperlukan obat penawar yaitu metode pembelajaran yang dirasa menarik dan dapat menstimulus keaktifan belajar peserta didik. Pembelajaran Sosiologi kelas XII semester gasal Kompetensi Dasar (KD) 3.1 yaitu memahami berbagai jenis dan faktor-faktor perubahan sosial serta akibat yang ditimbulkannya dalam kehidupan masyarakat tahun pelajaran 2021/2022 pada SMA N 1 Petanahan, Kabupaten Kebumen Provinsi Jawa Tengah menggunakan pembuatan proyek “VIRUS”. “VIRUS” sendiri kepanjangan dari video perubahan sosial. Dalam hal ini, murid membuat video perubahan sosial.

Menurut Cheppy Riyana (2007) media video pembelajaran adalah media video yang menyajikan audio dan visual yang berisi pesan-pesan pembelajaran baik yang berisi konsep, prinsip, prosedur, teori aplikasi pengetahuan, untuk membantu pemahaman terhadap suatu materi pembelajaran.

Baca juga:  Reciprocal Learning Efektifkan Pembelajaran Perilaku Terpuji

Langkah-langkah pembelajaran menggunakan proyek “VIRUS” diawali dengan pengamatan video perubahan sosial melalui Google Classroom dan peserta diminta menulis tanggapannya. Pada pertemuan selanjutnya, perwakilan peserta didik mempresentasikan tanggapannya dari video yang sudah ditonton itu pada pertemuan di Google Meet. Selanjutnya guru dan peserta didik berdiskusi melalui materi perubahan sosial. Setelah itu, murid dibagi menjadi kelompok yang terdiri dari 6 – 7 orang.

Proses pembelajaran selanjutnya adalah peserta didik diminta membuat sebuah video pembelajaran yang kreatif, inovatif dan menyenangkan. Pertanyaan mendasar pembuatan video ini adalah perubahan sosial yang terjadi di lingkungan masyarakat selama pandemi covid 19. Guru dan peserta didik  pun menentukan aturan pembuatan video, yaitu: video sesuai tema, durasi maksimal 10 menit, serta pemain dalam video itu adalah anggota kelompok itu sendiri. Jadwal pengumpulan video pun disepakati oleh guru dan peserta didik, yaitu selama dua minggu.

Baca juga:  Semangat Indonesia Sebagai Presidensi G20

Selama pembuatan video, guru memonitor kemajuan proyek. Setelah selesai, video dikumpulkan melalui WA ke guru mata pelajaran. Pada pertemuan selanjutnya,  peserta didik menampilkan hasil karyanya pada pertemuan G-meet. Peserta didik saling memberi tanggapan dan saran kepada kelompok lain. Guru memberikan apresiasi sebagai bentuk penghargaan atas usaha pembuatan video pembelajaran dan juga pemberian motivasi kepada peserta didik. Peserta didik juga memberikan refleksi terkait perasaan setelah menyelesaikan proyek dan pemahaman yang mereka dapatkan selama pelaksanaan proyek.

Pada pertemuan selanjutnya, murid mengerjakan evaluasi pembelajaran melalui google form. Dari hasil evaluasi pembelajaran, didapatkan peningkatan hasil belajar yang bisa dilihat pada peningkatan ketuntasan klasikal. Ketuntasan klasikal sebelum tindakan adalah 75 % sedangkan ketuntasan klasikal sesudah tindakan adalah 85 %. Selain itu, keaktifan belajar peserta didik pun meningkat. Berdasarkan penilaian antar teman, didapatkan peningkatan belajar dari yang aktif menjadi sangat aktif. Dari pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa proyek “Virus” bisa meningkatkan hasil dan keaktifan belajar sosiologi.

Oleh : Novik Harmansyah, S.Sos

Guru Sosiologi SMA N 1 Petanahan Kebumen

spot_img

TERKINI