Globalisasi merupakan suatu fase perubahan yang terjadi pada masyarakat di seluruh dunia di mana setiap anggota masyarakat dari berbagai belahan dunia dapat saling terhubung satu sama lain meskipun terpisah jarak dan waktu.
Globalisasi membuat sekat-sekat antar negara menjadi memudar dan setiap anggota masyarakat di berbagai belahan dunia dapat terhubung satu sama lain. Kemajuan teknologi merambah ke berbagai aspek dalam kehidupan masyarakat terutama dalam aspek pendidikan.
Salah satu pendapat yang dikemukakan oleh Anthony Gidens ( dalam Dewi,2019: 98) yang menyebutkan bahwa globalisasi sebagai “time space distinction “yaitu dunia tanpa batas ruang dan waktu bukanlah kendala yang berarti dalam kondisi seperti ini.
Dalam aspek pendidikan, kemajuan teknologi dan globalisasi membuat dunia pendidikan mengalami perubahan atau transformasi. Bentuk dari adanya transformasi atau perubahan dalam pendidikan adalah adanya pendidikan yang berwawasan global. Pendidikan yang berwawasan global merupakan suatu proses pendidikan yang bertujuan untuk mempersiapkan tenaga terdidik dapat bersaing dalam kancah global.
Dalam implementasinya, proses pendidikan mencakup berbagai macam hal dan serangkaian proses serta kondisi kehidupan masyarakat mengalami perubahan dari waktu-ke waktu sehingga dibutuhkan suatu formulasi dalam bidang pendidikan agar pendidikan dapat mengakomodir kebutuhan masyarakat. Salah satu bentuk dari adanya transformasi pendidikan yang disebabkan oleh adanya globalisasi yaitu pendidikan berwawasan global.
Pendidikan berwawasan global merupakan suatu proses pendidikan yang bertujuan untuk mempersiapkan tenaga terdidik kelas menengah dan profesional dengan meningkatkan kemampuan individu dalam memahami masyarakatnya dalam kaitannya dengan kehidupan masyarakat dunia. Penidikan berwawasan global harus merupakan kombinasi antara kebijakan sosial di satu sisi dan di sisi lain sebagai kebijakan yang mendasarkan pada mekanisme pasar. Dalam implementasinya, pendidikan bewawasan global diterapkan dalam kehidupan masyarakat seperti misalnya pendidikan yang kompetititf dan inovatif, kurikulum berbasis kekuatan global, dan pengajaran interaktif multimedia
Peserta didik secara mandiri mengembangkan kerangka pemikirannnya dengan berbagai macam sumber belajar dan pendidik hanya sebagai fasilitator selama proses pembelajaran berlangsung. Kemajuan teknologi akibat pesatnya arus globalisasi, mampu merubah pola pengajaran pada dunia pendidikan. Pengajaran yang bersifat klasikal berubah menjadi pengajaran yang berbasis teknologi baru dengan menggunakan jaringan internet. Banyak sekolah di Indonesia dalam beberapa tahun belakangan ini mulai melakukan globalisasi dalam sistem pendidikan internal sekolahnya. Salah satu contohnya adalah dengan membuka program kelas bilingual dengan menggunakan fasilitas jaringan teknologi informasi.
Kurikulum berbasis kekuatan global dapat berarti bahwa pendidikan memanfaatkan keunggulan-keunggulan global (seperti dalam aspek ekonomi, seni budaya, sumber daya manusia, bahasa, teknologi informasi, ekologi, dan lain sebagainya) ke dalam kurikulum pendidikan yang akhirnya dapat bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik yang memiliki daya saing global.
Pendidik dapat melakukan pembelajaran jarak jauh dengan memanfaatkan berbagai macam media teleconference seperti Zoom, Google Meet, Webex, dan lain sebagainya. Dengan adanya inovasi tersebut, maka proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik dan bervariatif. Adanya hal tersebut dapat terjadi karena kemajuan teknologi yang pesat dalam dunia pendidikan.
Dengan adanya pendidikan berwawasan global sedikit banyak dapat mengantisipasi efek yang ditimbulkan oleh adanya globalisasi dalam kehidupan masyarakat sehingga masyarakat dapat bertahan di tengah-tengah gempuran globalisasi yang masif.
Oleh
Titi Sinurti N, M.Pd
Guru MTs N 1 Purworejo