Pancasila merupakan ideologi Negara yang harus dipahami dan di implementasikan dalam kehidupan sehari hari. Dalam kurikulum pendidikan materi terkait ideologi pancasila di masukan dalam mata pelajaran PPKn. Mata pelajaran ini tidak hanya mengajarkan tentang pengetahuan saja tetapi juga dapat membentuk karakter siswa. Menurut Suhermi (2015:68) mengemukakan tujuan pembelajaran PPKn pada tingkat Sekolah Dasar adalah agar siswa memiliki kemampuan untuk berpikir kritis, rasional dan kreatif dalam menanggapi berbagai isu dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Salah satu materi PPKn yang dipelajari oleh siswa kelas IV pada KD.3.2 Mengidentifikasi pelaksanaan kewajiban dan hak sebagai warga masyarakat dalam kehidupan sehari-hari
Kegiatan pembelajaran PPKn pada siswa kelas IV di SDN Tambakroto kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan masih belum maksimal. Hasil belajar PPKN yang telah dilaksanakan belum bisa mencapai ketuntasan minimum. Siswa dalam mengikuti pembelajaran belum bisa serius. Mereka masih sering mengobrol dan bercanda dengan teman sebangku. Sehingga aktivitas pembelajaran didalam kelas tidak kondusif bagi siswa yang benar benar mau belajar. Selain itu, seringkali guru menyampaiakan materi secara searah. Hal tersebut menjadikan siswa hanya sebagai objek pembelajar. Mereka sering merasa jenuh dan bosan karena hanya mendengarkan penjelasan dari guru saja. Sehingga hasil akhir yang diperoleh belum bisa mencapai angka ketuntasan. Nilai rata rata yang didapat hanya 55.75 dengan presentase ketuntasan 45.20% dari keseluruhan siswa. Permasalahan tersebut tentunya membutuhkan sebuah solusi supaya segera bisa teratasi. Salah satu nya dengan penggunaan model pembelajaran yang menarik yang dapat memotivasi siswa dalam belajar.
Menurut Pudjiati (2013:18) Numbered Heads Together (NHT) merupakan model pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok dimana siswa dibagaikan nomor untuk bertanya dan menjawab pertanyaan. Adapun Langkah-langkah model pembelajaran NHT (Numbered Head Together) adalah sebagai berikut : Tahap 1 : Penomeran. Dalam tahap ini, kegiatan yang dilakukan guru ialah membagi siswa ke dalam beberapa kelompok yang terdiri antara 4-5 siswa. masing-masing anggota kelompok memperoleh nomor yang berbeda-beda. Tahap 2 : Mengajukan Pertanyaan. Pada tahap yang kedua ini, kegiatan guru selanjutnya adalah memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa. Misalnya, “Sebutkan Sila yang menjadi landasan dalam membina persatuan bangsa?” atau pertanyaan guru dapat berupa pertanyaan yang mengarahkan siswa ke lingkungan sekitar. Seperti, “sebutkan contoh penerapan nilai nilai pancasila di lingkungan sekitar?”. Tujuan pemberian pertanyaan ini adalah untuk mentransformasikan pengetahuan baru ke arah situasi pembelajaran atau mengarahkan siswa untuk menanggapi materi yanga akan dipelajarinya. Tahap 4 : Menjawab. Pada kegiatan ini, guru memanggil suatu nomor tertentu dengan cara acak. kemudian siswa yang bersangkutan yang sesuai dengan nomor panggil guru mengacungkan tangan dan menjawab pertanyaan guru tadi untuk dijawab kepada seluruh kelas. Tahap 5 : Penilaian dan Pemberian Tanggapan. Pada langkah ini, guru meminta siswa yang lain untuk memberikan tanggapan, jawaban dan masukannya terhadap hasil jawaban siswa. Fase 6 : Kesimpulan dan Evaluasi. Tahap ini guru memberikan kesimpulan dan penjelasan atas pertanyaan dari jawaban yang disampaikan siswa. sekaligus ditutup dengan evaluasi bersama atas capaian materi yang di pelajari.
Pelaksanaan pembelajaran PPKn dengan metode pembelajaran NHT pada siswa kelas IV SDN Tambakroto Kecamatan Karanganyar Kabupaten Pekalongan mampu meningkatkan hasil belajar. Capaian ketuntasan mencapai 85.75% dengan rata rata 84.50 dari seluruh siswa. selain itu Metode ini juga menjadikan siswa aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Sehingga pembelajaran PPKn bisa terlaksana dengan efektif dan lebih bermakna.
SUGIYATNO, S.Pd.SD
Guru SDN Tambakroto Kab.Pekalongan