Dimasa pandemi seperti sekarang ini, banyak permasalahan yang muncul di sekitar kita. Dunia Pendidikan terdampak sangat besar dengan adanya hal tersebut. Sekolah tatap muka langsung tidak dibolehkan, karena kita harus ikut berperan serta dalam upaya memutus mata rantai penyebaran virus covid19. Hal ini cukup membuat resah bagi para orang tua yang anak-anaknya sedang menempuh pendidikan baik di SD, SMP atau pun SLTA. Berbagai cara diupayakan oleh pemerintah untuk menyikapi masalah tersebut. Belajar dari rumah adalah salah satunya. Sistem belajar seperti ini lebih kita kenal dengan pembelajaran “Online” atau “Daring”.
Namun bagi masyarakat pedesaan sistem belajar online seperti ini banyak mengalami kendala, Beberapa faktor yang menjadi kendala diantaranya yaitu: ketidakmampuan bagi sebagian masyarakat untuk memiliki handpone yang dapat digunakan dalam pembelajaran online; rendahnya tingkat Pendidikan yang dimiliki orang tua peserta didik sehingga mereka kesulitan membimbing anak; dan minimnya untuk mengakses internet. Disini jelas dituntut peran aktif dari berbagai pihak guna mendukung terlaksananya sistem pembelajaran secara online atau daring.
Menurut pengamatan penulis, hal tersebut di atas juga terjadi di SDN Sijeruk, kecamatan Banjarmangu, Banjarnegara. banyak dari wali murid yang mengeluh dengan berbagai alasan. Ada yang kesulitan dalam mendampingi anak saat belajar online, tidak punya paketan, atau karena kendala sinyal, sehingga sulit untuk mengakses internet.
Berdasarkan permasalahan di atas penulis penyimpulkan bahwa sebagai guru kita harus berani berinovasi agar proses pembelajaran ke peserta didik tetap bisa berjalan. Sehingga penulis memiliki alternatif penanganan masalah dengan melaksanakan pembelajaran melalui metode “Pesan berantai” untuk menyampaikan pembelajaran kepada peserta didik. Metode ini dirasa tepat untuk dilaksanakan mengingat kondisi yang belum memungkinkan untuk melakukan tatap muka secara langsung dengan seluruh peserta didik dalam waktu yang bersamaan.
Pesan adalah setiap pemberitahuan kata atau komunikasi baik secara lisan maupun tertulis yang dikirimkan dari satu orang ke orang lain. Sedangkan berantai berarti bersambung. Jadi “Pesan berantai” artinya yaitu setiap pemberitahuan tentang suatu informasi dimana si penerima bisa meneruskannya kepada pihak lain.
Menurut Iskandarwassid(2011:229), metode pesan berantai merupakan bentuk strategi pembelajaran pada aspek menyimak. Metode ini masih berkutat pada pola lama, yakni peserta didik mendengarkan dan berupaya menjelaskan dan mengulangi kembali apa yang sudah diterima dan didengarnya. Metode pesan berantai disebut juga metode bisik berantai yang merupakan metode pembelajaran dalam aspek menyimak yang dilakukan dengan cara guru membisikan kalimat atau kata kepada siswa, sedangkan siswa tersebut secara bergantian membisikan kepada teman atau siswa lainnya dan guru memeriksa apakah pesan yang disampaikan benar atau tidak kepada siswa terakhir yang dibisikan kalimat tersebut(Agus, 2011:40)
Langkah-langkah pembelajaran dengan metode “Pesan Berantai” yaitu: kita bagi siswa menjadi beberapa kelompok beranggotakan 3 anak; kemudian kita tentukan perwakilan dari kelompok untuk mengikuti Pembelajaran Tatap Muka Terbatas(PTMT) di sekolahan; setelah peserta didik menerima materi yang disampaikan guru, peserta didik tersebut ditugaskan untuk menularkannya kepada anggota kelompoknya di rumah dengan tetap dipantau oleh guru dan wali murid; Langkah terakhir yaitu peserta didik melaporkan hasil kerja kelompoknya kepada guru.
Pembelajaran dengan menggunakan metode “Pesan Berantai” bisa menjadi salah satu alternatif yang tepat untuk mensiasati terjadinya kegagalan ”Daring” karena peserta didik tetap dapat belajar kelompok dengan tanpa merasa terbebani oleh tugas-tugas sekolah.
Oleh
Ayat Budi Siswati, S.Pd.SD
SD Negeri Sijeruk
Banjarmangu, Banjarnegara
