Alqur’an Hadis merupakan bagian dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Pada Madrasah Ibtidayah yang diberikan kepada peserta didik untuk memberikan kemampuan dasar dalam membaca,menulis,membiasakan diri dalam memahami isi kandungan ayat al- Qur’an dan hadiis. Belajar Al –Qur’an merupakan kewajiban yang utama bagi setiap mukmin,begitu juga mengajarkannya.(Ahmad Syauki Lintasan,Sejarah Al-Qur’an).
Hasil pembelajaran awal nilai ulangan harian mata pelajaran al-Qur’an Hadis di Kompetensi Dasar (KD) pertama siswa Kelas VI MI AL Huda Bleber ternyata relatif rendah. Rendahnya penguasaan ini terdata dari hasil belajar, yaitu ulangan harian dimana hanya 25% siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Rendahnya prestasi belajar ini mengindikasikan rendahnya penguasaan materi pelajaran al-Qur’an Hadis secara keseluruhan.
Faktor-faktor yang menyebabkan rendahnyan prestasi belajar di MI AL Huda Bleber antara lain :1) pengaruh teknologi dan informasi, khususnya handphone (HP) yang berkembang dengan pesat, sedangkan sebagian besar siswa kurang mampu memfilter pengaruh tersebut yang mengakibatkan cenderung malas untuk belajar, 2) metode pembelajaran. Pembelajaran dengan metode ceramah tanpa menggunakan media pembelajaran tidak mampu memotivasi siswa untuk aktif dalam mengikuti pembelajaran, sehingga perhatian siswapun terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan juga rendah. Pada pembelajaran yang menggunakan metode ceramah, guru masih mendominasi dan kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk banyak terlibat pada proses belajar mengajar dan menunjukkan kemampuannya. Siswa cenderung pasif, mengantuk dan berbicara sendiri dengan teman sebelahnya, sehingga materi pembelajaran tidak bisa dipahami dengan baik. Hal ini tentu akan berdampak pada rendahnya hasil belajar. Metode yang hanya mengacu pada figur seorang guru dan sebuah buku paket menjadikan siswa merasa bosan, cenderung stagnan (kurang aktif dan kreatif), kurang tertarik, tidak konsentrasi, sehingga tidak memperhatikan pembelajaran. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kemampuan penguasaan materi mata pelajaran al-Qur’an Hadis, penulis menggunaan metode lain yang lebih tepat, menarik, menantang dan menyenangkan, sehingga daya konsentrasi, aktivitas dan perhatian siswa menjadi meningkat dan mempunyai pengaruh yang signifikan dalam hasil belajar.
Pembelajaran pada materi memahami isi kandungan QS. al-A l -Alaq tidak akan terlepas dari pemberian materi yang terkait erat dengan penguasaan mufradat (kosa kata) yang ada pada surat tersebut. Penguasaan mufradat pada sebuah surat dapat dijadikan pijakan awal anak dalam menerjemahkan ayat, kemudian menggali isi kandungan dalam surat tersebut sampai pada menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Model pembelajaran index card match diharapkan dapat mempermudah pemahaman siswa dalam memahami mufradat, menerjemahkan ayat sehingga mampu memahami isi kandungannya, karena dengan model pembelajaran ini siswa mempunyai kesempatan yang lebih untuk beraktivitas dan berpartisipasi secara aktif.
Model pembelajaran index card match adalah mencari pasangan dengan cara mencocokkan kartu index yang telah diberikan oleh guru. Dalam satu kelas guru membuat potongan kertas yang berisi soal dan jawaban, kemudian soal dan jawaban tersebut disebarkan ke seluruh siswa dan tiap siswa disuruh untuk mencari pasangannya masing-masing yang sesuai. Menurut Melvin L. Silberman (2013 : 250) index card match merupakan cara aktif dan menyenangkan untuk meninjau ulang materi pelajaran yang memungkinkan siswa untuk berpasangan dan memberi pertanyaan kuis kepada temannya. Hisyam Zaini, dkk. (2008 : 67) strategi index card matchmerupakan salah satu strategi yang cukup menyenangkan yang digunakan untuk mengulang materi yang telah diberikan sebelumnya.
Dengan melihat hasil pembelajaran yang masih dibawah rata-rata pada topik isi kandungan QS. al-–Alaq,Maka penulis menerapkan metode index card match dapat meningkatkan hasil prestasi belajar siswa kelas VI MI AL Huda Bleber,Kecamatan Bener ,Kabupaten Purworejo.
Alfiyah S.Pd.I
MI AL-Huda Bleber,Bener,Purworejo