spot_img
27.4 C
Semarang
Sabtu, 28 Juni 2025
spot_img

PjBL Aktifkan Pola Belajar Siswa

Pendidikan di Indonesia mengalami perubahan yang sangat signifikan selama pandemi covid-19. Hal ini karena proses pembelajaran tidak lagi dilakukan secara tatap muka (langsung). Pembelajaran harus dilakukan dengan jaraj jauh (daring). Sehingga guru dan siswa harus beradaptasi secara terpaksa dengan pembelajaran tersebut. Tidak sedikit guru dan siswa yang mengalami kesulitan dalam kegiatan tersebut. Guru harus mampu mengambil langkah untuk merevolusi pembelajaran. Dalam pembelajaran Matematika di SD Negeri 1 Mertasari Kecamatan Purwanegara Kabupaten Banjarnegara, kelas 4 semester 1 KD 3.5 Mengidentifikasi berbagai sumber energi, perubahan bentuk energy, dan sumber energy alternative (angina, air, matahari, panas bumi, bahan bakar organik, dan nuklir) dalam kehidupan sehari-hari. ternyata belum menunjukkan keaktifan dan kemandirian siswa dalam pembelajaran. Maka dari itu guru menerapkan model pembelajaran PjBL (Project Based Learning) untuk melatih siswa agar dapat mandiri dan berkolaborasi.

Dani Maulana (2014: 5) dalam bukunya Model-Model Pembelajaran Inovatif mengemukakan bahwa model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru meliputi pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik pembelajaran yang sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh. Menurut  I wayan eka mahendra (2007: 109) Project Based Learning merupakan pendekatan pembelajaran yang memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk merencanakan aktivitas belajar, melaksanakan proyek secara kolaboratif, dan pada akhirnya menghasilkan produk kerja yang dapat dipresentasikan kepada orang lain. Menurut Trianto (2014;42) dalam bukunya Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif dan Kontekstual: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada kurikulum 2013 (kurikulum tematik integratif), model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) merupakan pembelajaran inovatif yang berpusat pada siswa (student centered) dan menetapkan guru sebagai motivator dan fasilitator, di mana siswa diberi peluang bekerja secara otonom mengkontruksi belajarnya.

Baca juga:  Penggunaan Media Video Animasi dalam Pembelajaran IPA

Langkah-langkah pembelajaran dalam Project Based Learning sebagaimana yang dikembangkan oleh The George Lucas Educational Foundation terdiri dari: a) Dimulai dengan pertanyaan yang esensial. Mengambil topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan dimulai dengan suatu investigasi mendalam. Pertanyaan esensial diajukan untuk memancing pengetahuan, tanggapan, kritik dan ide siswa mengenai tema proyek yang akan diangkat, b) Perencanaan aturan pengerjaan proyek. Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial, c) Membuat jadwal aktivitas guru dan siswa secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek. Jadwal ini disusun untuk mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan dalam pengerjaan proyek, d) Memonitoring perkembangan proyek siswa. Guru bertanggung jawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas siswa selama menyelesaikan proyek, e) Penilaian hasil kerja siswa. Penilaian dilakukan untuk membantu guru dalam mengukur ketercapaian standar, f) Evaluasi pengalaman belajar siswa. Pada akhir proses pembelajarannya, guru dan siswa melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Pada tahap ini siswa diminta untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamannya selama menyelesaikan proyek.

Baca juga:  Meningkatkan Media Pembelajaran Bahasa Indonesia Melalui TIK

  Model pembelajaran yang sesuai untuk diterapkan pada kegiatan pembelajaran pada masa pandemic Covid-19 adalah Project Based Learning. Siswa diberi kesempatan untuk bekerja dan bertanggung jawab atas apa yang mereka pelajari, agar siswa dapat berkolaborasi, mandiri dan bereksplorasi. Dengan menerapkan model pembelajaran Project Based Learning, keaktifan dan kemandiriaan belajar siswa semakin meningkat. Sehingga proses pembelajaran berjalan dengan baik. Tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal.

Oleh:

SRI HARYATI, S.Pd.SD

Guru SD Negeri 1 Mertasari

Kecamatan Purwanegara

Kabupaten Banjarnegara

spot_img

TERKINI