IPS sangatlah penting dipelajari dalam kurikulum sekolah. Pemahaman akan ilmu sosial pada diri peserta didik diharapkan mampu mengembangkan daya pikir mereka dalam menghadapi perubahan sosial disekitar. Menurut Susanto (2016:18), dalam rangka mempersiapkan kualitas sumber daya manusia yang handal, peserta didik haruslah dibekali dengan pemahaman ilmu-ilmu sosial yang berkualitas. Pembelajaran IPS pada siswa kelas VIII membahas tentang pengaruh interaksi sosial. Materi ini sangat berarti bagi peserta didik kelak dalam melakukan interaksi baik dalam masyarakat, bangsa, negara, maupun dengan dunia Internasional yang sudah tidak mengenal batasan lagi. Penjabaran materi Interaksi Sosial ada pada Kompetensi Dasar (KD) 3.2. Menganalisis pengaruh interaksi sosial dalam ruang yang berbeda terhadap kehidupan social budaya serta pengembangan kehidupan kebangsaan.
Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran IPS kelas VIII di SMP Negeri 1 Mojolaban Kabupaten Sukoharjo antara lain kurangnya kreatifitas dalam pembelajaran. Aktivitas pemebelajaran masih sebatas proses penyampaian materi. Sehingga partisipasi siswa dalam pembelajaran masih jarang dilibatkan. Hal ini menjadikan siswa hanya sebagai objek pembelajar yang terbatas ruang geraknya. Mereka hanya mendengarkan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru. Aktifitas ini yang bisa menimbulkan rasa jenuh dan bosan. sehingga capaian hasil belajar bagi sebagian siswa belum bisa mencapai ketuntasan. Â Permasalahana ini harus segera teratasi supaya tujuan pembelajaran IPS bisa tercapai. Salah satu solusi yang bisa dipakai adalah menggunakan metode pembelajaran yang menarik. Sehingga siswa bisa terlibat aktif dalam proses pemebelajaran.
Menurut Syaiful Bahri (2016:27). Metode Bamboo Dancing adalah metode pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok dengan posisi siswa berbaris berhadapan seperti deretan bambu. Metode ini merupakan pengembangan dari metode inside outside circle. Kegiatan pembelajaran diawali dengan penyampaian KD dan tujuan terkait materi pengaruh interaksi sosial kepada peserta didik. Gunakan pertanyaan pertanyaan pancingan terkait dengan materi untuk melakukan screening awal. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan atau pengetahuan terkait materi yang sudah dimiliki siswa sebelum pembelajaran.
Adapun langkah langkah pembelajaran dengan menggunakan metode Bamboo dancing adalah sebagai berikut : Guru mengawali pertemuan dengan mengucapkan salam dilanjutkan dengan mengecek kehadiran peserta didik. Sebelum masuk pada materi pelajaran, guru melakukan apersepsi. Guru membagi kelompok untuk mendiskusikan materi. Selanjutnya guru membagikan bacaan yang berisi materi tentang pengaruh interaksi sosial dalam ruang yang berbeda terhadap kehidupan social budaya serta pengembangan kehidupan kebangsaan agar dapat dipahami oleh peserta didik yang akan di diskusikan, Satu kelompok pertama melakukan diskusi dan tanya jawab seputar materi dengan posisi berbaris saling berhadapan untuk bertanya dan menjawab. Jika siswa bisa menjawab maka mereka bergeser satu Langkah searah jarum jam. Begitupun seterusnya sehingga akan berputar seperti diibaratkan pohon bamboo yang bergerak. Â Jika telah selesai satu putaran, maka digantikan dengan kelompok berikutnya dengan aktifitas tanya jawab pada sub bahasaan yang berbeda. Setelah semua kelompok selesai berdiskusi kemudian guru memberikan simpulan materi dan ditutup dengan evaluasi bersama.
Penerapan metode pembelajaran Bamboo Dancing pada mata pelajaran IPS kelas VIII di SMP Negeri 1 Mojolaban Kabupaten Sukoharjo mampu meningkatkan keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Sedangkan secara akademik model ini juga mampu meningkatkan rata rata nilai kelas pada mapel IPS dengan ketuntasan klasikal sebesar 90.25%. Dengan demikian metode Bamboo Dancing sangat tepat untuk dijadikan salah satu metode pilihan yang mampu membuat kegiatan pembelajaran menjadi menyenangkan (Fun Learning) serta mampu meningkatkan ketercapaian ketuntasan pembelajaran.
Rosdiana Dhamayanti, S.Pd
Guru SMPN 1 Mojolaban Kab.Sukoharjo