28 C
Semarang
Kamis, 16 Oktober 2025

Tingkatkan Belajar Siswa Melalui Model Talking Stick

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan pada satuan pendidikan termasuk Sekolah Dasar (SD). Setiap siswa perlu dibekali mata pelajaran ini agar tidak mengalami kesulitan dalam permasalahan hidup. Ramayulis (2005 : 22) berpendapat bahwa Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan dan pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Dalam proses kegiatan belajar mengajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SD N 3 Sirongge ditemukan masalah seperti kurangnya minat siswa pada pelajaran tersebut karena materinya bersifat hafalan. Hal ini mengakibatkan siswa malas belajar, tidak ada keinginan siswa untuk aktif bertanya, siswa masih merasa kurang percaya diri dalam mengemukakan pendapat serta kurangnya komunikasi dengan guru maupun teman. Metode mengajar yang digunakan guru umumnya hanya metode ceramah saja sehingga semangat belajar siswa terhadap mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti menjadi kurang. Dampaknya dapat dilihat dari hasil belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti yang rendah.

Baca juga:  Google Meet, Tingkatkan Motivasi Belajar Siswa di Masa Pandemi

Adanya permasalahan diatas, maka diperlukan alternatif tindakan atau pemecahan masalah guna meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SD N 3 Sirongge. Salah satu cara yang digunakan yaitu dengan penerapan model talking stick. Model talking stick merupakan salah satu model yang menekankan pada keterlibatan siswa pada proses belajar mengajar supaya siswa berani dalam mengemukakan pendapatnya di kelas. Penerapan model ini diharapkan dapat memberikan motivasi kepada siswa agar lebih belajar aktif dalam memahami dan menemukan konsep materi yang dijelaskan sehingga siswa mampu menghubungkan soal dengan teori yang ada.

Pembelajaran dengan model talking stick diawali dengan penjelasan guru mengenai materi pokok yang akan dipelajari. Kemudian siswa diberi kesempatan membaca dan mempelajari materi sesuai arahan guru selama kurang lebih 15-20 menit. Saat waktu telah habis, siswa diminta untuk menutup bukunya. Setelah itu, guru mengambil tongkat yang telah dipersiapkan sebelumnya sebagai langkah awal dari inti mulainya penerapan model talking stick. Mula-mula tongkat tersebut akan diberikan kepada salah satu siswa terlebih dahulu secara random atau acak.

Baca juga:  Magic Card Mampu tingkatkan Kemampuan Menulis Teks Report

Siswa yang menerima tongkat tersebut diwajibkan menjawab pertanyaan dari guru. Apabila siswa mampu menjawab pertanyaan secara benar dan tepat dalam hitungan kesepuluh maka tongkat dapat diteruskan ke siswa lainnya. Namun, jika siswa tidak dapat menjawab maka akan diberi hukuman seperti menyanyi lagu islami, menyebut nama-nama malaikat, nabi, asmaul husna ataupun lainnya. Ketika stik bergulir dari satu siswa ke siswa lainnya selalu diiringi musik islami dengan tujuan untuk membangkitkan semangat siswa dalam menjalankan kegiatan pembelajaran. Berdasarkan hasil pengamatan penulis, penggunaan model talking stick ternyata dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SD N 3 Sirongge. Pembuktiannya dari perolehan nilai siswa dalam lembar tugas evaluasi yang diberikan kepada siswa setiap akhir pembelajaran agama, dimana hasil mengalami peningkatan dibandingkan sebelumnya. Selain itu, adanya penerapan model talking stick memungkinkan tercapainya tujuan pembelajaran yang pada akhirnya siswa dapat termotivasi untuk aktif dan kreatif serta merasa senang dalam melaksanakan pembelajaran di sekolah.

Oleh :

Suleman, S.Pd. SD

Guru SD N 3 Sirongge

Kec. Pandanarum, Kab. Banjarnegara


TERKINI


Rekomendasi

...