Setelah munculnya wabah Covid-19 hampir diseluruh belahan dunia, sistem pendidikan mulai mencari suatu inovasi untuk proses belajar mengajar agar tetap berjalan sesuai dengan yang diharapkan dari tenaga pendidik , peserta didik ataupun orang tua. Terlebih adanya Surat Edaran no. 4 tahun 2020 dari menteri pendidikandan kebudayaan yang menganjurkan seluruh kegiatan di institusi pendidikan harus jaga jarak dan seluruh penyampaian materi akan disampaikan dari rumah masing-masing. Setiap institusi pun dituntut untuk memberikan inovasi terbaru untuk membentuk proses pembelajaran yang efektif. Penyampaian materi secara daring mengharuskan tenaga pendidik yang professional (guru) memiliki kemampuan menyampaikan materi yang baik agar siswa memahami pembelajajaran. Guru tidak hanya berperan mencerdaskan peserta didik (siswa), tetapi juga membentuk karakter positif agar peserta didik menjadi generasi emas Indonesia.
Pembelajaran daring mengharuskan tenaga pendidik, peserta didik maupun orang tua mampu menggunakan internet. Berbagai kendala yang menghambat pelaksanaan pembelajaran daring dihadapi didaerah pinggiran diantaranya adalah minimnya pengetahuan dan keterampilan, serta koneksi jaringan yang buruk, Masalah tersebut terjadi  di SD Negeri 4 Tlaga khususnya kelas 1 tidak semua orangtua mampu mengikuti pembelajaran daring apalagi untuk peserta didiknya sendiri yang masih kesulitan dalam hal membaca ataupun menulis. Dari 19 peserta didik yang bisa membaca lancar 25%, yang belum lancar 50% , dan yang masih belum bisa membaca 25%. Semula tenaga pendidik hanya memberi tugas melalui Group Watshap namun hasilnya kurang maksimal, melihat situasi seperti ini guru mencari solusi terbaik yaitu dengan menggunakan model HVM (Home Visit Method) dalam proses pembelajaran yang akan diberikan pada massa pandemi ini.
Secara bahasa home berasal dari kata benda yang artinya rumah. Rumah merupakan tempat tinggal (tempat tinggal siswa, orang tua atau wali siswa) sedangkan visit berasal dari kata benda yang memiliki arti kunjungan , dam method merupakan metode/cara yang digunakan. Dengan kata lain home visit adalah kunjungan kerumah peserta didik yang dilakukan untuk membantu menyelesaikan permasalahan peserta didik, dimana kunjungan ini dilakukan dalam rangka mencari tahu lebih lanjut informasi tentang pesertadidik. Menurut K. Nahdi et al (2020:181) pelaksanaan Home Visit dapat menjadi alternative dalam memonitoring perkembangan perkembangan anak sekama dirumah sehingga kegiatan anak dan peran orang tua dalam membimbing anak selama belajar di rumah bias tercapai. Aktivitas anak dalam belajar mandiri dapat diawasi melalui pemberian tugas dan kegiatan kunjungan rumah/home visit. Kegiatan home visit dilakukan sebagai sarana menginformasikan kepada orang tua mengenai usaha yang harus dilakukan orang tua dalam mendukung pengembangan potensi, minat dan bakat peserta didik selama di rumah (Mirmala & Annuar, 2021:1054). Berdasarkan penjabaran diatas, mengenai pengertian Home visit Method dapat diambil kesimpulan bahwa home visit method merupakan metode atau cara yang dilakukan dengan melakukan kunjungan kerumah peserta didik. Kunjungan yang dilakukan tersebut, tentunya bertunjuan untuk mengetahui atau memonitoring kegiatan/ konsultasi permasalah yang dihadapi peserta didik yang didiskusikan bersama dengan orang tua untuk mencari solusi terbaik. Sehingga, dalam pelaksanaan home visit diharapkan sifat terbuka dan keharmonisan antara guru dan orang tua sehingga dapat memberikan solusi terbaik bagi peserta didik.
Dengan menggunakan metode Home Visit Method dapat menjadi alternatif yang dapat digunakan oleh sekolah dan tenaga pendidik dalam melaksanakan pembelajaran di massa pandemi sehingga dapat mengoptimalkan dan  memaksimalkan dalam proses belajar mengajar.
Oleh
Cipto Filaeli, S.Pd.SD
SD Negeri 4 Tlaga, Punggelan, Banjarnegara
