25.1 C
Semarang
Jumat, 15 Agustus 2025

Home Visit Sebagai Alternatif Pemecahan Masalah Peserta Didik

Waktu pembelajaran di sekolah yang sangat terbatas memungkinkan tidak tuntasnya pelaksanaan konseling yang dilakukan. Sehingga perlu adanya kunjungan rumah (home visit) untuk memperoleh data pendukung yang lebih komplit dan relevan. Di samping data tentang diri peserta didik itu sendiri juga tentang hubungannya dengan keluarga maupun tetangga dekat.

Ada beberapa permasalahan dari peserta didik sehingga perlu diadakan kunjungan rumah (home visit) oleh Guru BK, diantaranya : peserta didik malas belajar, seringnya tidak hadir di sekolah tanpa keterangan, kurangnya disiplin dalam mematuhi peraturan di sekolah, keadaan keluarga yang broken home, orang tua yang selalu sibuk sendiri serta lingkunga sekitar yang tidak kondusif. Dengan home visit diharapkan permasalahan dari peserta didik segera dapat teratasi.

Melakukan pelaksanaan home visit dengan baik membantu guru BK dalam rangka menjalani kegiatan tersebut secara baik dan benar, karena telah terprogram dengan jelas apa yang akan dilakukan. Kegiatan ini dilakukan guru BK untuk mendapatkan data dan keterangan peserta didik serta memahami permasalahan peserta didik secara tepat. Hasil kegiatan tersebut dapat digunakan dalam memberikan layanan BK kepada peserta didik, sehingga peserta didik dapat berkembang secara maksimal. Perolehan hasil home visit kemudian di evaluasi, di analisis dan ditindak lanjuti demi kepentingan pengentasan permasalahan peserta didik.

Baca juga:  Media Papan Pintar Tingkatkan Motivasi Belajar Perpindahan Kolor

Home visit menurut Prayitno (2015:2) merupakan upaya untuk mendeteksi kondisi keluarga dalam kaitannya dengan permasalahan anak atau individu yang menjadi tanggung jawab konselor dalam pelayanan konseling. Dengan kegiatan pendukung akan diperoleh berbagai informasi atau data yang dapat digunakan untuk lebih mengefektifkan layanan konseling dan dapat mendorong partisipasi orang tua (dan anggota keluarga lainnya) untuk sebesar-besarnya memenuhi kebutuhan anak atau individu yang bermasalah.

Melaksanakan home visit harus sesuai ketentuan yang telah ada, yaitu sebelumnya harus mengkomunikasikan rencana home visit kepada peserta didik yang bersangkutan berkaitan dengan waktu dan kesediaan orang tua, baru kemudian melaksanakan kegiatan home visit itu dengan bertemu dengan orang tua, membicarakan permasalahannya, melengkapi data, mengembangkan komitmen orang tua/keluarga serta merekam dan meyimpulkan hasil dari home visit.

Pelaksanaan home visit di SMA N 1 Kradenan sudah menjadi kegiatan rutin dan masuk dalam program kerja BK. Domisili peserta didik yang dekat dengan lingkungan sekolah memudahkan penulis untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Permasalahan peserta didik yang sering dialami di SMA N 1 Kradenan diantaranya, seringnya terlambat ke sekolah, seringnya peserta didik tidak hadir di sekolah tanpa keterangan serta adanya broken home.

Baca juga:  Metode Lempar Lembing Tingkatkan Minat Belajar Gerak Parabola

Kegiatan home visit di SMA N 1 Kradenan dilaksanakan minimal satu kali kunjungan dan maksimal tiga kali kunjungan. Dan biasanya rata-rata penulis hanya memerlukan satu kali kunjungan permasalahan yang dihadapi peserta didik sudah dapat terpecahkan. Dengan catatan semua anggota keluarga ada pada saat pelaksanaan home visit, sehingga baik peserta didik maupun orang tua mengetahui apa yang menjadi permasalahannya dan segera bias terpecahkan. Namun apabila dalam kunjungan yang pertama anggota keluarga tidak lengkap terutama dari orang tua maka perlu diadakan kunjungan kedua maupun ketiga tergantung dengan kondisi yang ada.

Home visit sebagai salah satu layanan pendukung guru BK dalam melaksanakan kegiatan Bimbingan Konseling sangat efektif untuk membantu peserta didik memecahkan permasalahan yang dihadapi. Terutama berkaitan tentang ketidakhadiran peserta didik ke sekolah yang tanpa keterangan, serta kaitan hubungan mereka dengan orang tua yang kurang harmonis. Kesimpulannya disaat kegiatan konseling yang diadakan di sekolah kurang maksimal maka home visit wajib dilakukan dalam rangka pengentasan masalah peserta didik.

Sriyati, S.Psi.

Guru BK (Bimbingan dan Konseling)

SMA Negeri 1 Kradenan, Kabupaten Grobogan


TERKINI

Rekomendasi

Lainnya