Sudah hampir satu setengah tahun para siswa harus menjalankan pembelajarn jarak jauh (PJJ). Kebahagiaan tergambar dari para siswa SD Negeri 1 Purwasana, Kecamatan Punggelan, Kabupaten Banjarnegara setelah tahu bahwa pembelajaran tatap muka (PTM) akan dilaksanakan walaupun masih terbatas dan melakukan protokol kesehatan yang harus tetap dipatuhi. Pelajaran IPS adalah pelajaran yang dianggap membosankan oleh siswa, sehingga dengan PTM ini, guru harus mempunyai kreatifitas dan inovasi pembelajaran agar siswa belajar lebih semangat lagi.
Pembelajaran IPS akan menyenangkan bagi siswa tentunya dilakukan dengan berbagai strategi pembelajaran. Proses pembelajaran IPS tidak hanya siswa diam mendengarkan penjelasan dari guru semata melainkan siswa berperan aktif dalam pembelajaran. Siswa dipandang sebagai subjek pembelajaran bukan sebagai objek pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi di kelas VI SD Negeri 1 Purwasana, Kecamatan Punggelan, Kabupaten Banjarnegara, dalam pembelajaran IPS guru lebih berperan aktif dimana siswa hanya mendengarkan penjelasan dari guru.
Hal ini tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran IPS bahwa tujuan pembelajaran IPS agar siswa memiliki sikap bertanggungjawab. Tujuan Pembelajaran dikatakan berhasil apabila hasil belajar siswa tercapai. Ranah afektif menentukan keberhasilan belajar seseorang. Seseorang yang memiliki minat pada pelajaran tertentu akan mencapai keberhasilan belajar yang optimal, sebaliknya seseorang yang tidak memiliki minat belajar akan sulit untuk mencapai keberhasilan yang optimal.
Salah satu cara yaitu dengan mengunakan Pembelajaran kooperatif melalui strategi Kooperatif Inside outside circle atau disingkat dengan TeKo Inotcle  siswa akan memiliki variasi dalam pembelajaran sehingga memotivasi siswa untuk belajar secara individu maupun kelompok. Kegiatan pembelajaran model TeKo Inotcle siswa mendapat pengetahuan secara komprehensif serta menjadikan siswa yang kurang aktif menjadi aktif. Hasil belajar dapat diperoleh siswa melalui kegiatan pembelajaran yang bersifat kognitif serta perubahan perilaku siswa .
 Menurut Spencer Kagan (1993 : 12) Model Pembelajaran Lingkaran dalam dan Luar atau disebut juga Inside-outside circle adalah model pembelajaran dengan sistem lingkaran kecil dan lingkaran besar dimana siswa saling membagi informasi pada saat yang bersamaan dengan pasangan yang berbeda dengan singkat dan teratur
Sintaks atau cara kerja TeKo Inotcle adalah sebagai berikut:1) Seluruh siswa dibagi dalam dua kelompok, ada kelompok di dalam lingkaran kecil yang menghadap ke dinding kelas dan kelompok di dalam lingkaran besar yang menghadap ke arah siswa dalam lingkaran kecil. 2) Setiap siswa membawa sebuah kartu dengan pertanyaan di halaman depan kartu dan jawabannya tertulis di halaman belakangnya. 3) Guru mengumumkan lingkaran mana yang memulai misalnya lingkaran dalam. Siswa yang berada di lingkaran dalam menunjukkan pertanyaan di kartunya kepada siswa di lingkaran luar yang tepat dihadapannya. Siswa yang berada di lingkaran luar menjawab, 4) Guru memberi perintah kepada kelompok untuk berputar. Perintah ini boleh ke kanan atau ke kiri tetapi harus selalu konsisten. Jika ke kanan harus ke kanan terus dan sebagainya, atau jika searah jarum jam juga harus tetap demikian. 5) Hal ini berlanjut sampai seluruh siswa menghadapi sebagian besar pertanyaan dalam kartu atau waktu yang disediakan habis.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa dalam pembelajaran IPS diperlukan model pembelajaran yang tepat serta bervariasi dalam meningkatkan hasil belajar siswa sehingga dapat membekali siswa agar dapat berinteraksi di lingkunganya. Guru menggunakan model TeKo Inotcle untuk mengatasi permasalahan dalam pembelajaran IPS sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.
Oleh :
SANGIDUN SURUR, S.Pd.SD
Guru Kelas VI
SD Negeri 1 Purwasana, Kec. Punggelan, Kab. Banjarnegara