spot_img
27.4 C
Semarang
Sabtu, 28 Juni 2025
spot_img

Tingkatkan Keterampilan Menulis Cerita Pendek Melalui Pendekatan CTL

Banyak peserta didik beranggapan bahwa pelajaran Bahasa Indonesia adalah pelajaran yang membosankan. Terlebih lagi pada materi menulis cerpen. Begitu sulit bagi mereka untuk mengawali menulis cepen. Kegiatan menulis cerpen hanya dikerjakan sekenanya saja tanpa dikerjakan dengan serius. Mereka mengalami kesulitan mengurai kata-kata dan kalimat. Di sisi lain guru tepaku pada ketuntasan materi sehingga pembelajaran bersifat konvensional (didominasi ceramah) dan mengerjakan soal-soal.

Berdasarkan kondisi ini, penulis mengembangkan kemampuan menulis kreatif cerpen dengan menerapkan pendekatan pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning ). Menurut Nurhadi dalam sugiyono (2007) Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah konsep belajar yang mendorong guru untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan dan situasi nyata peserta didik. Sedangkan menurut Jonhson dalam sugiyanto (2007) CTL adalah sebuah proses pendidikan yang bertujuan untuk menolong peserta didik dalam melihat makna materi akademik yang mereka pelajari dan menghubungkan subjek-subjek akademik dengan konteks kehidupan sehari-hari.

Baca juga:  Problem Based Learning Optimalkan Hasil Belajar Peserta Didik

Model pembelajaran CTL ini bertujuan untuk memotivasi peserta didik dalam memahami makna materi pembelajaran yang dipelajarinya agar dalam belajar itu tidak hanya sekedar menghafal. Apabila mereka mengaitkan materi dengan konteks kehidupan sehari-hari maka akan memiliki pengetahuan dan keterampilan secara reflek. Model pembelajaran ini menekankan pada pengembangan minat, pengalaman peserta didik dan melatih berpikir kritis,  serta terampil dalam menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain.

Manfaat yang dapat diambil dari model pembelajaran CTL yaitu 1) Mempermudah guru dalam menyampaikan materi menulis cerita pendek; 2) Mempermudah peserta didik dalam menulis cerita pendek bertolak dari peristiwa yang dialaminya ; 3) Memperoleh pengalaman pembelajaran yang lebih menarik dan menyenangkan sesuai minatnya.

Ada beberapa media bantu untuk membangkitkan ingatan pengalaman dan menambah imajinasi, misalnya foto, barang-barang koleksi,  objek di sekitar lingkungan peserta didik dan lain-lain. Dengan media ini dapat mendorong peserta didik membuat hubungan anatara pengetahuan yang dimilikinya dengan konteks yang dialami dalam kehidupan sehari-hari.

Baca juga:  Tingkatkan Hasil Belajar Trigonometri dengan STAD

Beberapa strategi pembelajaran yang perlu dikembangkan oleh guru dalam penerapan CTL antara lain : 1) Pembelajaran berbasis masalah, yaitu dengan memunculkan problem yang dihadapi peserta didik agar mereka tertantang berfikir kritis untuk memecahkannya; 2) Mempertimbangkan kebhinekaan peserta didik; 3) Memberdayakan peserta didik untuk belajar mandiri

                        Berdasarkan center for Occupational Research and Developmen (CORD) penerapan pendekatan kontekstual dapat digambarkan sebagai : 1) Relating, belajar berdasarkan konteks; 2) Experiencing, berusaha menemukan dan menciptakan hal yang baru  dari apa yang dipelajarinya; 3) Applying, menekankan pada proses mendemontrasikan pengetahuan yang dimiliki dalam konteks dan pemanfaatannya; 4) Cooperative, proses kolaboratif dan kooperatif melalui kegiatan kelompok komunikasi interpersonal atau hubungan intersubjektif.

Oleh Djahid, S.Pd.SD

Guru SDN 2 Kalikesur Korwilcam Kedungbanteng

Kabupaten Banyumas

spot_img

TERKINI