spot_img
32.4 C
Semarang
Jumat, 27 Juni 2025
spot_img

Metode Blended Learning Meningkatkan Hasil Belajar

Adanya wabah Covid-19 pada saat ini memberikan banyak pengaruh terhadap berbagai  aktivitas kehidupan masyarakat. Baik aktivitas sosial, perekonomian, kesehatan, dan lain sebagainya. Bahkan Pendidikan tidak luput terkena dampaknya. Di dunia pendidikan, aktivitas belajar mengajar yang sebelumnya biasa dilakukan secara tatap muka, sekarang  harus dilakukan secara daring (online).

Pembelajaran dengan menggunakan Blended Learning dirasa lebih efektif, jika dibandingkan dengan pembelajaran yang hanya menggunakan metode konvensional saja maupun sebaliknya. Karena Blended Learning lebih menekankan kepada penggabungan metode konvensional (face-to-face) dengan metode online, maka dari itu kesiapan keduanya adalah kunci utama keberhasilan dan kelancaran jalannya pembelajaran daring.

Unsur-unsur dalam Model Blended Learning. Untuk menjalankan model pembelajaran ini maka terdapat beberapa unsur-unsur yang harus dipenuhi dan dijalankan antara lain : 1) Tatap Muka. Guru memberi aplikasi zoom dengan nama dan password yang telah dibuat. Untuk selanjutnya peserta didik bisa membuka aplikasi zoom. Kebetulan di kelas V SDN 06 Kebondalem hamper 90% peserta didik sudah menggunakan HP Android.

Unsur kedua yaitu belajar mandiri, seperti yang sudah dijelaskan bahwa model ini kombinasi dari tatap muka dan belajar mandiri. Sehingga ini tidak hanya memusatkan pada ilmu dari guru saja namun juga pada banyak hal dan tidak terbatas ruang dan waktu. Materi Pendidikan Agama dan Budi Pekerti Mari Hidup Sederhana dan Ikhlas, guru PABP bisa memaksimalkan belajar tidak hanya di kelas atau lewat aplikasi zoom tapi juga bisa memanfaat media massa lainnya.

Baca juga:  Metode Pembelajaran di Alam Terbuka dalam Memahami Materi IPA

Selanjutnya dibutuhkan unsur tutorial di mana guru menjadi seorang tutor meskipun peran dari peserta didik juga dibutuhkan. Di sini peserta didik dibutuhkan untuk lebih terlibat dan aktif. Pemberian tutor pada peserta didik oleh guru dengan membuat video pendek dari guru kelas V mengenai materi dan permasalahan yang diungkap untuk diselesaikan secara individu maupun kelompok. Unsur berikutnya adalah kerja sama dalam model ini tidak sama seperti pada model tatap muka konvensional di mana pada umumnya peserta didik dan guru berada dalam kelas yang sama di bawah pemantauan dari para guru.

Evaluasi guna meningkatkan suatu metode pembelajaran. Namun pada model blended learning kali ini evaluasi tidak hanya dari guru terhadap peserta didik namun juga dari peserta didik terhadap guru. Sehingga muncul peningkatan dari dua arah yang cukup baik untuk dilakukan. Pembelajaran dua arah ini memungkinkan bukan hanya guru yang mengevaluasi peserta didik tapi begitu sebaliknya.

Baca juga:  Belajar Seni Budaya Lebih Mengasikan dengan Tik Tok

Peserta didik juga tidak bosan, mereka bisa bertatap muka dengan teman-temannya yang sudah satu tahun lebih tidak bisa berjumpa, suasana di kelas yang dulu pernah dialami oleh peserta didik kembali dirasakan. Mereka bisa menerima materi dengan baik, bisa bertanya bisa mengajukan saran jika suara pada aplikasi zoom tidak bisa ditangkap dengan baik, juga bisa mengerjakan tugas baik secara individu maupun kelompok.

Metode blended learning mampu mengatasi kebuntuan dalam pembelajaran di masa Covid-19. Baik guru maupun peserta didik mampu bersinergi dalam kegiatan pembelajaran walaupun tidak harus tatap muka secara langsung, tatap muka melalui aplikasi yang disediakan oleh Internet. Pembelajaran tetap berjalan dengan baik, semangat dan motivasi belajar peserta didik juga terus terjaga dengan baik, sehingga hasil belajarpun semakin meningkat.

 

Oleh :

RINA SAFINA, S.Ag

GURU SDN 06 KEBONDALEM

spot_img

TERKINI