Era Industri 4.0 pertama kali diperkenalkan ke publik dalam pameran industri Hannover Messe di kota Hannover, Jerman tahun 2011. sebelumnya dikenal dengan nama “Revolusi Teknologi” dan “Revolusi Digital” kemajuan yang paling terasa adalah internet. Semua komputer tersambung ke sebuah jaringan global. Komputer juga semakin kecil sehingga bisa menjadi sebesar kepalan tangan, hingga muncul Smartphone. Bukan cuma bisa tersambung ke jaringan global, bahkan selalu tersambung ke jaringan global tersebut. Inilah bagian pertama dari revolusi industri 4.0 “Internet of Things” saat komputer-komputer tersambung ke segala hal . Lalu bagaimana implementasi Revolusi industri ini dapat menyentuh sektor pendidikan
Revolusi Industri 4.0 melahirkan revolusi belajar. Tren edutech bermunculan, para guru tidak hanya mengandalkan spidol atau kapur tulis dalam memberikan pembelajaran di dalam kelas. Berbagai temuan kreatif terkait pembelajaran berhasil diciptakan oleh para guru, Revolusi Industri 4.0 melahiran pembelajaran jarak jauh. Peserta didik dapat berinteraksi dengan aneka ragam peserta didik di belahan dunia, dan guru juga bersama-sama dengan pendidik yang lain bekerja sama dalam proyek pendidikan. Hal ini sejalan dengan masa pandemi Covid-19 yang memaksa guru dan peserta didik harus bekerja dan belajar dari rumah.
Pendidikan di era revolusi industri 4.0 tidak hanya dimonopoli oleh institusi pendidikan formal, seperti sekolah negeri. Semua orang saat ini bisa mendapatkan pengetahuan, keterampilan bahkan gelar, sebagai contoh bimbel online yang menyediakan berbagai topik kursus online yang bisa diakses oleh siapapun. Bahkan bimbel online juga menawarkan kursus dengan biaya terjangkau. Namun tentu saja tidak semua lapisan masyarakat dapat menikmati bimbel online ini.
Untuk mengatasi hal ini pemerintah telah melakukan langkah cerdas dengan membuat portal “Rumah Belajar” melalui laman www.belajar.kemdikbud.go.id dan aplikasi android dengan nama sama, aplikasi “Rumah Belajar” merupakan aplikasi yang inovatif, bagus dan bermanfaat untuk pembelajaran di daerah manapun, rumah belajar juga sangat efisien untuk digunakan para pelajar karena rumah belajar berbasis online jadi tidak ada alasan untuk peserta didik tidak mau lagi belajar karena dengan menggunakan rumah belajar dapat mengakses pelajaran di manapun dan kapanpun.
Untuk mendapatkan aplikasi ini sangat mudah, tinggal mencari pada Google playstore dan menginstalnya, sedangkan untuk masuk ke aplikasi ini diperlukan login terlebih dulu dengan cara mendaftar untuk mendapatkan akun, untuk guru diperlukan NUPTK dan email dalam pendaftarannya sedangkan untuk peserta didik diperlukan NISN berikut email. Dalam aplikasi ini pengguna dapat memilih mata pelajaran yang diinginkan, sumber belajar baik buku sekolah elektronik maupun video pembelajaran, latihan soal mulai dari pendidikan SD,SMP dan SMA sederajat serta menu lain yang tidak kalah menarik dan tentu saja gratis.
Pembelajaran melalui aplikasi seperti ini tentu saja tidaklah sesempurna seperti halnya pembelajaran di sekolah namun dengan segala keterbatasan yang ada setidaknya pemerintah sudah melakukan hal yang terbaik untuk membantu baik guru maupun peserta didik untuk selalu dapat belajar dari rumah, tergantung bagaimana kreatifitas guru dan peserta didik dalam memanfaatkan aplikasi tersebut.
Oleh:
Danang Setyawan,S.Si
Guru Multimedia
SMK Negeri 1 Kalijambe
