Pelajaran matematika di sekolah dasar merupakan mata pelajaran pokok yang selalu termuat pada setiap kurikulum yang berlaku. Matematika sebagai disiplin ilmu turut andil dalam pengembangan dunia teknologi yang kini telah mencapai tingkat kecanggihan dalam menggisi berbagai dimensi kebutuhan hidup manusia. Dalam kenyataanya pelajaran matematika itu sulit untuk dipahami dan dimengerti, akibatnya rata – rata hasil belajar siswa cenderung lebih rendah dibandingkan dengan muatan pelajaran yang lain. Banyak faktor yang menjadikan tidak menarik bagi siswa. Antara lain kurangnya variasi guru dalam menyampaikan materi dan kurang melibatkan siswa sehingga merasa bosan dan jenuh dalam mengikuti pelajaran
Keterlibatan siswa secara aktif dapat dapat mendukung ketercapaian tujuan pembelajaran. Guru harus juga dituntut untuk merancang pembelajaran secara kreatif dengan ide – ide yang menyenangkan serta media atau alat peraga yang menarik perhatian siswa.Pembelajaran matematika juga bisa di padukan dengan permainan.
Seperti yang dialami oleh penulis dalam proses pembelajaran Matematika kelas I SDN Brunosari, penulis mengalami kesulitan dalam penanaman konsep tentang cara penjumlahan dengan dua angka.Dari siswa 37 siswa yang mengikuti ulangan hanya 40% siswa yang memperoleh nilai diatas KKM. Dengan rendahnya hasil belajar Matematika tersebut mendorong penulis untuk mengembangkan suatu media pembelajaran yang mampu meningkatkan kreatifitas dan keaktifan siswa. Media yang digunakan yaitu Pohon Pintar.
Media Pembelajaran menurut ( Surayya, 2012 ) yaitu alat yang mampu membantu proses belajar mengajar serta berfungsi untuk memperjelas makna pesan atau informasi yang disampaikan sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah direncanakan..Bagan pohon ialah ibarat sebatang pohon dengan cabang dan ranting serta bergantungan buah yang digunakan untuk menjelaskan suatu hubungan antar konsep Munadi ( 2008 : 95 ). Media pohon pintar bersifat tiga dimensi yang dibentuk menyerupai sebatang pohon terdapat buah-buahan di hias semenarik mungkin dan sengaja dirancang untuk membantu guru dalam menyampaikan materi penjumlahan dan pengurangan. Bahan pembuatanya juga mudah di dapat di sekitar kita. Media ini juga dapat membantu siswa menerima dan memahami materi yang telah disampaikan oleh guru.
Cara penggunaan media ini sangat mudah, misalnya saja operasi penjumlahan dengan cara : 1)Memutar roda putar yang ke satu untuk menemukan soal. 2) Menggantung buah apel sesuai dengan soal. 3) Memutar kembali roda putar yangke 2 untuk menentukan soal. 4) Menambah lagi buah apel yang di gantung sesuai dengan soal. 5) Menghitung jumlah apel yang sudah di gantung di pohon. 6) Mencari buah apel yang terdapat tulisan sesuai dengan jumlah buah apel yang sudah digantung dan menggantung buah tersebut ke bagian yang paling bawah. Dilakukan secara berulang- ulang dan siswa mencoba secara bergantian.
Setelah penulis menerapkan media pembelajaran pohon pintar pada pelajaran Matematika tentang penjumlahan dan pengurangan keaktifan dah hasil belajar siswa meningkat karena cepat dipahami dan di mengerti.Proses berhitung penjumlahan dan pengurangan bisa dilakukan dengan permainan berhitung yang dapat membangun minat siswa.Metode dan media dalam mengajar lebih variasi sehingga siswa tidak mudah bosan dan membuat siswa lebih aktif saat mengikuti kegiatan belajar seperti mengamati, mendemonstrasikan.
Pembelajaran dengan media pohon pintar ini cara cepat untuk menanamkan konsep hitung.sehingga belajar penuh makna. Siswa juga antusias mencoba melakukan operasi hitung pada waktu istirahat. Dan ini terbukti membuat siswa mudah melakukan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan sampai dengan bilangan 20.
Oleh :
Chusnul Chotimah, S.Pd
Guru SDN Brunosari Purworejo
