Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan mata pelajaran yang kadang membuat peserta didik mengalami kebosanan malas mendengarkan, mengantuk, tidak aktif apalagi pelajaran PAI di sampaikan pada jam terakhir. Hal ini bisa disebabkan penyampaian materi yang kurang menarik dan tidak melibatkan peran serta peserta didik untuk aktif dalam pembelajaran sehingga menyebabkan peserta didik dilanda kebosanan rasa jenuh karena hanya mendengarkan guru menerangkan materi mengikuti pembelajaran PAI, termasuk di sekolah penulis yakni SMP Negeri 1 Ngrampal Sragen, ini yang menjadi tantangan guru PAI agar dalam menyampaikan materi pembelajaran menggunakan metode pembelajaran yang menarik. Untuk itu guru berupaya mencari cara agar peserta didik berperan aktif dalam mengikuti pembelajaran sehingga tercapai kompetensi pembelajaran yang diharapkan.
Salah satu cara untuk mengatasi agar peserta didik berperan serta atau ada keaktifan peserta didik dalam pembelajaran guru menggunakan metode sosiodrama, bermain peran atau juga sering disebut role playing, sosiodrama berasal dari kata sosio yang artinya masyarakat dan drama yang artinya keadaan orang atau peristiwa yang dialami orang, sifat, tingkah lakunya hubungan seseorang dengan orang lain. Menurut Sanjaya (2007) sosiodrama adalah pembelajaran bermain peran yang digunakan untuk memberikan pemahaman dan penghayatan akan masalah sosial serta mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memecahkan masalah .
Sosiodrama atau bermain peran (ROLE PLAYING) menjadi alternatif dalam metode pembelajaran karena bermain peran atau sosiodrama mempunyai tujuan yang bisa mengeksploitasi keaktifan peserta didik ,menurut Jamarah (2012) tujuan sosiodrama adalah 1). peserta didik dapat berbagi tanggungjawab; 2). peserta didik dapat belajar bagaimana mengambil keputusan dalam situasi kelompok secara sportif; 3). peserta didik menghayati dan menghargai perasaan orang lain; 4). dapat merangsang anak untuk berperilaku atau bersikap berpikir dan memecahkan masalah.
Selain itu bermain peran atau sosiodrama atau role playing juga mempunyai kelebihan antara lain sosiodrama sangat menarik peserta didik memungkinkan kelas menjadi dinamis dan penuh antusias, bisa menumbuhkan rasa kebersamaan dan kesetiakawanan sosial yang tinggi, dan menjadi suatu yang berkesan yang merupakan pengalaman sulit untuk dilupakan dan yang lebih penting membangkitkan keaktifan peserta didik dalam pemebelajaran PAI .
Dengan melihat kelebihan dari metode role playing guru bisa menggunakan untuk pembelajaran di PAI untuk itu guru harus mempersiapkan agar sosiodrama atau bermain peran bisa berjalan dengan baik sehingga sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Adapun langkah langkah sosiodrama atau role playing menurut Ramayulis (2005) adalah 1). persiapan, memilih tema cerita dan menjelaskan mengenai peranan yang akan dimainkan siswa; 2). penentuan perilaku ,memberikan dorongan kepada peserta didik untuk bermain peran dengan memberikan petunjuk atau contoh sederhana agar mereka siap mental; 3). penentuaan pelaku atau pemeran ,pelaku memainkan peran sesuai dengan imajinasi atau daya tanggap masing masing siswa; 4). diskusi, dilanjutkan diskusi dipimpin guru untuk membahas tingkah laku para pemeran dalam hubungannya dengan tema cerita sehingga hadir suatu pembicaraan berupa tanggapan, pendapat, dan beberapa kesimpulan; 5). ulangan permainan, saran saran atau kesimpulan kesimpulan yang diperoleh dari hasil diskusi.
Dengan menggunakan metode sosiodrama atau role playing pembelajaran PAI menjadi menyenangkan dan dapat mengaktifkan peserta didalam proses pembelajaran. Terbukti di sekolah kami SMP Negeri 1 Ngrampal Sragen setelah menggunakan metode role playing ini keaktifan siswa meningkat, sehingga bisa menjadikan opsi sekolah lain yang memiliki permasalan yang sama.
OLEH
PURWANTINI, S.Pd.I
SMP NEGERI 1 NGRAMPAI SRAGEN