24.1 C
Semarang
Jumat, 15 Agustus 2025

PJBL Meningkatkan Prestasi Belajar Melalui Gawai

Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) tergolong mudah dibandingkan dengan Matematika akan tetapi pada kenyatannya nilai siswa kelas 5 SDN 3 Jambu Semester 1 Tahun Pelajaran 2022/2023 masih rendah karena 60 % dari 27 siswa memiliki nilai yang kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal  ( KKM ). Hal ini dapat terjadi akibat dari beberapa faktor antara lain minat belajar siswa yang rendah disebabkan oleh penggunaan Gawai pada masa pandemi covid 19 yang telah berjalan selama hampir 2 tahun , fasilitas belajar yang dimiliki siswa sangat terbatas, pengawasan orang tua yang kurang maksimal karena sebagian dari orang tua siswa yang bekerja.

Pada saat ini Gawai diciptakan untuk mempermudah manusia dalam menjalankan aktivitasnya. Gawai yang sering kita temui adalah Handphone dan Laptop. Dapat kita ketahuai siswa atau remaja yang berusia kurang dari 20 tahun banyak yang menggunakan Gawai dalam belajar, bisa di sekolah atau di rumah. Penggunaan Gawai ini memiliki pengaruh positif maupun negatif dalam proses pembelajaran. Pada zaman dahulu jika kita ingin berkomunikasi dengan orang lain, kita menggunakan surat, telegram, atau telepon kabel. Sehingga informasi yang kita inginkan pasti membutuhkan waktu yang lama. Di dalam Gawai ini terdapat jaringan internet sehingga kita dapat mencari informasi, mengirim email, membuka website, dan belajar tentang apapun yang kita inginkan dengan sangat mudah dan dalam waktu yang relative cepat.

Baca juga:  Pentingnya Pendidikan Karakter di SD

Berdasarkan hasil penelitian dari Dhamayanthie( 2020) menyatakan bahwa jika anak terlalu sering bermain game online akan berakibat pada perilaku mereka, diantaranya yaitu mereka malas dalam mengerjakan tugas-tugas serta terlambat untuk masuk kelas. Hal ini  dapat disinyalir karena ketika kita sudah keasyikan bermain game online, maka siswa akan cenderung abai terhadap tanggung jawabnya. Sehingga pekerjaan atau tugas-tugas menjadi terbengkalai dan tidak displin waktu.

Made Wena (dalam Lestari, 2015: 14) menyatakan bahwa model PJBL (Project Based Learning) adalah model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada pendidik untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek. Pendekatan pembelajaran berbasis proyek (PjBL) menciptakan lingkungan belajar “konstruktivis” dimana peserta didik membangun pengetahuan mereka sendiri dan pendidik menjadi fasilitator.

Baca juga:  Tingkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT

Penerapan PJBL melalui gawai dalam pembelajaran IPA materi ekosistem dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Agar pembelajaran menyenangkan dan tidak mudah bosan atau bahkan tertekan, Gawai  dapat memotivasi siswa untuk belajar .

Menurut Rais dalam Lestari (2015) langkah-langkah model pembelajaran Project Based Learning adalah sebagai berikut: 1)   Membuka pelajaran dengan suatu pertanyaan menantang (start with the big question) 2),   Merencanakan proyek (design a plan for the project), 3)   Menyusun jadwal aktivitas (create a schedule), 4)   Mengawasi jalannya proyek (monitor the students and the progress of the project), 5)   Penilaian terhadap produk yang dihasilkan (assess the outcome), 6)   Evaluasi (evaluate the experience).

Dengan menerapkan PJBL melalui gawai, diharapkan siswa lebih tertantang untuk belajar dan menghasilkan produk dari materi pelajaran yang diperoleh sehingga prestasi belajar meningkat.

 

LELI WAHYUNINGTIYAS,S.Pd.SD

SD Negeri 3 Jambu

Jambu Timur Mlonggo  Jepara


TERKINI

Rekomendasi

Lainnya