Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah rendahnya kualitas pendidikan, baik dilihat dari proses pendidikan yang sedang berjalan maupun produk hasil pendidikan itu sendiri. Rendahnya kualitas produk pendidikan merupakan gambaran kualitas proses penyelenggaraan sistem pendidikan terkait banyak unsur, namun proses belajar mengajar merupakan jantungnya pendidikan yang harus diperhitungkan karena pada kegiatan pembelajaran inilah transformasi berbagai konsep, nilai, serta materi pendidikan diintegrasikan. Tuntutan masyarakat yang makin besar terhadap pendidikan serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, membuat pendidikan tidak mungkin lagi dikelola hanya dengan pola tradisional. Pemanfaatan media pembelajaran berbasis Information and Communication Technology (ICT) dalam pendidikan sangat diperlukan dalam KBM. Pemanfaatan media ICT pada pembelajaran akan membantu siswa dalam menumbuhkan minat, prestasi dan perubahan tingkah laku siswa. Sebenarnya realita di sekolah itu masih banyak guru dalam memanfaatkan media pembelajaran ICT belum maksimal. Permasalahan tersebut perlu penanganan yang harus dilakukan oleh Kepala Sekolah dengan mengoptimalkan peranan sebagai supervisor. Tindakan penanganan yang dapat dilakukan Kepala Sekolah adalah melalui kegiatan Supervisi dengan Teknik Individual. Dengan tindakan itu, diharapkan kinerja guru akan semakin baik sehingga dapat meningkatkan kompetensi pedagogik guru dalam memanfaatkan media pembelajaran ICT. Supervisi dengan Teknik Individual merupakan upaya meningkatkan kompetensi pedagogik guru dalam rangka mewujudkan proses belajar peserta didik yang lebih baik melalui cara mengajar yang lebih baik (Sudrajat, 2010: 1).
Pembinaan terhadap guru adalah kegiatan rutin dan berkelanjutan yang harus dilakukan Kepala Sekolah untuk meningkatkan kompetensi pedagogik guru guna peningkatan kinerja guru. Adapun salah satu tugas Kepala Sekolah adalah melaksanakan supervisi akademik. Menurut Gwyn (1961), teknik supervisi akademik meliputi dua macam, yaitu: individual dan kelompok. Teknik supervisi individual adalah pelaksanaan supervisi perseorangan terhadap guru. Kepala Sekolah sebagai supervisor hanya berhadapan dengan seorang guru sehingga hasil supervisi ini akan diketahui kualitas pembelajarannya. Bentuk supervisi individual ada lima macam, yaitu: kunjungan kelas, observasi kelas, pertemuan individual, kunjungan antarkelas, dan menilai diri sendiri. Melalui Supervisi dengan Teknik Individual diharapkan guru memiliki pengetahuan, pemahaman, dan pengalaman yang baik khususnya dalam memanfaatkan media pembelajaran ICT di SD Negeri Brojol 1. Peningkatan kompetensi pedagogik guru dalam memanfaatkan media ICT secara maksimal akan memberikan pengaruh besar terhadap kualitas pembelajaran, yang nantinya menentukan kualitas pendidikan. Kepala Sekolah melakukan tindakan Supervisi dengan Teknik Individual dengan melalui pengamatan, kunjungan kelas, memberi penjelasan, dan pembinaan kepada guru tentang pentingnya seorang guru dalam memanfaatkan media ICT secara tepat di era digitalisasi ini. Kepala Sekolah dapat menilai kompetensi pedagogik guru melalui instrumen berupa lembar observasi/pengamatan ataupun wawancara.
Kompetensi guru perlu ditingkatkan secara terprogram dan berkelanjutan melalui berbagai sistem pembinaan profesi, sehingga dapat meningkatkan kompetensi pedagogik guru tersebut. Hal ini merupakan peran strategis guru dalam penanaman nilai, pengetahuan, dan pembentukan karakter siswa dalam proses pembelajaran di sekolah. Dengan Supervisi dengan Teknik Individual diharapkan guru termotivasi dalam menggunakan media pembelajaran ICT dengan baik dan dapat digunakan sebagai acuan untuk meningkatkan prestasi siswa.
Oleh :
ADNAN NUR ROSYADI, S.Pd.SD
KEPALA SD NEGERI BROJOL 1 KEC. MIRI KAB. SRAGEN
