Proses belajar mengajar adalah proses interaksi yang terjadi antara guru dengan siswa untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Proses tersebut akan dipengaruhi hubungan siswa dengan guru dalam pembelajaran. Apabila hubungan antara guru dan siswa terjalin baik , maka siswa akan menyukai mata pelajaran yang disampikan oleh guru.
Proses belajar mengajar pada dasarnya juga merupakan proses komunikasi antara siswa dan guru. Untuk mencapai proses tersebut dibutuhkan sebuah alat peraga yang relevan dengan bahan ajar.
Alat peraga adalah suatu alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga dengan tujuan membantu guru agar proses belajar mengajar siswa lebih efektif dan efisien ( Sudjana 2009 ). Alat peraga / media pembelajaran merupakan salah satu komponen penentu efektivitas belajar. Alat peraga harus dapat mengubah materi ajar yang abstrak menjadi kongkrit dan realistik. Penyediaan perangkat alat peraga merupakan bagian dari pemenuhan kebutuhan siswa dalam belajar, sesuai dengan tipe siswa belajar. Pembelajaran yang menggunakan alat peraga berarti mengoptimalkan fungsi seluruh panca indra siswa untuk meningkatkan efektivitas siswa belajar dengan cara mendengar, melihat, meraba, dan menggunakan pikirannya secara logis dan realistis. Pelajaran tidak sekedar memandang pada wilayah abstrak, melainkan sebagai proses empirik yang konkrit yang realistik serta menjadi bagian dari hidup yang tidak mudah dilupakan.
Alat peraga dalam mengajar merupakan alat Bantu yang sangat penting untuk menciptakan proses belajar mengajar yang efektif (Amir Hamzah 1981). Proses belajar mengajar ditandai dengan adanya beberapa unsur antara lain tujuan, bahan, metode dan alat, serta evaluasi. Metode dan alat merupakan unsur yang tidak bisa dilepaskan dari unsur lainnya yang berfungsi mengantarkan bahan pelajaran agar sampai tujuan. Dalam pencapain tujuan, peranan alat bantu atau alat peraga memegang peranan yang penting, sebab tujuan pembelajaran dapat dipahami oleh siswa. Alat peraga yang berupa audio visual, berarti alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga ( Faizal 2010 ). Dalam proses belajar mengajar alat peraga dipergunakan dengan tujuan membantu guru agar proses belajar siswa lebih efektif dan efisien
Pemakaian alat peraga merangsang imajinasi anak dan memberikan kesan yang mendalam dalam belajar, sehingga panca indra dan seluruh kesanggupan seorang anak akan terangsang untuk ikut terlibat dalam pembelajaran ( Wijaya dan Rusyan 1994 ). Panca indera yang paling umum dipakai dalam mengajar adalah “ mendengar” melalui pendengaran, anak dapat mengikuti peristiwa-peristiwa dan ikut merasakan apa yang disampaikan. Seolah-olah telinga memaksa mata untuk kerjasama. Anak melihat sesuatu dari apa yang diceritakan. Namun ilmu pendidikan menjelaskan, bahwa hanya 20% dari apa yang didengar dapat diingat kemudian hari. Kesan yang lebih dalam dapat terjadi jikalau apa yang diceritakan “dilihat melalui sebuah gambar “. Dengan demikian, melalui” mendengar “ dan “ melihat” akan diperoleh kesan yang jauh lebih mendalam.
Penggunaan alat peraga dalam pembelajaran memiliki dampak yang positip bagi siswa antara lain , menumbuhkan minat/semangat belajar siswa karena pelajaran menjadi lebih menarik, memperjelas makna bahan pelajaran sehingga siswa lebih mudah memahaminya dan menciptakan metode mengajar akan lebih bervariasi sehingga siswa tidak akan mudah bosan
SRI WINDAYATI, S.Pd.SD
Guru SDN 2 Jono Kecamatan Tawangharjo
