Pendidikan ini tidak hanya kemampuan intelektual dalam menulis, berhitung dan membaca saja namun lebih dari itu dengan mengembangkan kemampuan dalam aspek personal, sosial dan intelektual (Taufiq, 2014). Lebih dari itu, problem pendidikan itu tidak luput dari kehidupan manusia. Peralihan tersebut di indikasikan dengan adanya perubahan pada keterampilan, sikap, tingkah laku, pemahaman, kemampuan dan lainnya. Matematika merupakan disiplin ilmu yang terdapat pada seluruh tingkatan pendidikan, berawal dari sekolah dasar sampai sekolah tinggi.
Pada proses belajar mengajar (PBM) peran pendidik sangat krusial dalam menyediakan perangkat – perangkat metode yang mampu memicu semangat siswa mencapai tujuan pembelajaran. Sebab pada hakikatnya, metode – metode pembelajaran yang ditempuh mampu dipahami oleh pembelajar untuk bisa dimaksimalkan dengan efektif. Cara meningkatkan minat siswa belajar matematika salah satunya guru dapat mengaplikasikan strategi Problem Based Learning (PBL). Metode ini diterapkan dengan mengikutsertakan siswa dalam proses belajar serta mengembangkan berpikir kritis siswa dalam mencari topik permasalahan pada mata pelajaran matematika yang dimaksudkan siswa mampu mengidentifikasi masalah tersebut,  serta menganalisis masalah/perkara sesuai dengan penerapan rumus yang benar tanpa adanya kesukaraan pada siswa. Dengan demikian metode Problem Based Learning ini sangat relevan dalam peningkatan belajar siswa dalam penyelesaian masalah (Warsono dan Hariyanto, 2012).
Berdasarkan survey yang telah dijalankan pada siswa kelas VI SD N 2 Panggang Jepara yang telah dilaksanakan pada Bulan Oktober 2022, proses pembelajaran siswa masih pada tingkatan rendah dalam penggunaan operasi hitung bilangan bulat dan hasil nilai siswa cenderung dibawah rata – rata keriteria minimal ketuntasan (KKM 65), terutama pada pokok penyelesaian soal perkalian. Kurangnya pemantik, pembiasaan serta latihan pada siswa tentang operasi hitung karenanya media yang mampu pemikat perhatian semua siswa diperlukan.
           Guru  dituntut cakap dalam memilih dan mengaplikasikan suatu pendekatan pembelajaran, sehingga dapat berlangsung sesuai dengan tujuan serta harapan serta berhasil secara maksimal siswa sangat antusias dan merasa senang selama mengikuti pembelajaran, selain itu siswa dapat berpikir kritis dalam mencari masalah dan berdiskusi dalam pemecahan masalah tersebut, sehingga siswa antusias dan tergerak untuk belajar dengan semangat dan senang. Siswa tidak jenuh, semua aktif, dan ceria. Pembelajaran menjadi bermakna demikian pula situasi pembelajaran menjadi lebih menyenangkan menggunakan metode Problem Based Learning dengan tepat serta kompetensi belajar seluruh siswa lebih baik dan tuntas.
Berdasarkan hasil penelitian, Guru  akan membahas beberapa hal, diantaranya: dengan menerapkan model Problem Based Learning dalam pembelajaran, siswa sangat antusias dan merasa senang selama mengikuti pembelajaran, selain itu siswa dapat berpikir kritis dalam mencari masalah dan berdiskusi dalam pemecahan masalah tersebut, sehingga siswa termotivasi untuk belajar dengan cara yang menyenangkan. Siswa tidak jenuh, semua aktif, dan ceria. Tanggapan dan reaksi siswa dalam pembelajaran dengan menerapkan model Problem Based Learning sangat positif dan menggembirakan. Ada perubahan sikap yang signifikan, yang semula diam atau pasif, dengan adanya model Problem Based Learning yang digunakan dalam pembelajaran semua siswa menjadi bersemangat, masing-masing kelompok aktif berpikir kritis, mencari masalah dan menjawab, mendiskusikan, menyimpulkan pemahaman konsep yang dipelajari dan akhirnya dapat menentukan hasil belajar tentang operasi hitung bilangan bulat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model Problem Based Learning dalam meningkatkan hasil belajar Matematika materi operasi hitung bilangan bulat,sehingga pembelajaran menjadi efektif dan bermakna agar siswa dapat mencapai ketuntasannya dalam belajar. Dengan demikian ketuntasan belajar yang sudah mencapai hasil signifikan yaitu 89,7% tuntas.
Simpulan dari pembelajaran ini: (1) Keterampilan guru dalam menerapkan model problem based learning dapat meningkatkan kompetensi siswa. (2) Tanggapan dan reaksi siswa yang antusias dalam pembelajaran (3) Dapat meningkatkan kompetensi siswa. berikut: (1) Penerapan model problem based learning perlu dikembangkan dalam pembelajaran. (2) Dalam mengatur kelas kondusif dapat menerapkan model pembelajaran yang lain. (3) Pendidikan agar lebih cakap memilih metode yang dapat meningkatkan kompetensi siswa, merangsang siswa untuk berpikir kritis, tanggap dan aktif dalam proses belajar siswa, sehingga dapat meningkatkan kompetensi siswa namun pemakaian alat peraga, media dan juga metode dapat dikombinasikan guna meningkatkan kompetensi belajar siswa.
Agus Triyono, S.Pd.SD,M.Pd.
Guru SDN 2 Panggang Jepara, Kecamatan Jepara, Kabupaten Jepara