spot_img
28 C
Semarang
Jumat, 27 Juni 2025
spot_img

Metode TPS Melatih Berpikir Kritis Siswa SD

Kurikulum di sekolah dasar mengalami perubahan terus menerus. Perubahan kurikulum untuk menjawab perkembangan dan tantangan jaman yang semakin berkembang. Tahun 2022 pemerintah melalui Kemendikbud mulai mengimplementasikan kurikulum baru di sekolah-sekolah. Kurikulum yang baru diimplementasikan tahun ajaran 2022/2023 bernama Kurikulum Merdeka. Kurikulum yang mendorong siswanya merdeka dalam belajar. Kurikulum yang memberikan kesempatan siswa untuk belajar secara mandiri. Harapannya siswa dapat membangun pengetahuan sendiri serta mampu untuk berpikir secara kritis baik secara individual atau secara kooperatif.

Pembelajaran dalam kurikulum merdeka menuntut siswa mempunyai keterampilan berpikir kritis. Metode dan model pembelajaran mulai bergeser dari metode ceramah yang membuat siswa pasif menjadi metode yang lebih inovatif yang membuat siswa lebih aktif. Jadi metode atau model pembelajaran inovatif  apa yang mampu untuk mendorong siswa untuk berpikir dan aktif mengutarakan ide serta gagasannya. Selain itu metode atau model pembelajaran apa yang dapat membangun keaktifan siswa saat di kelas. Salah satu metode pembelajaran yang dapat menjawab permasalahan itu adalah metode Think Pair Share (TPS). Metode yang mampu mendorong siswa untuk aktif dan berpikir secara kritis.  Metode yang penulis coba terapkan di SDN KESE yang sudah mengimplementasikan kurikulum merdeka tahun ini.

Baca juga:  Optimalisasi Penggunaan Bahasa Jawa Krama Berbasis Self Afficacy

Metode pembelajaran Think Pair Share (TPS)  adalah model pembelajaran kooperatif yang menekankan siswa untuk berpikir secara mandiri serta berkelompok. Metode Think Pair Share merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dibuat untuk mempengaruhi interaksi siswa dan memberikan kebebasan bagi siswa dimana diberikan waktu yang lebih banyak untuk berpikir, merespon, dan saling membantu (Hamdayana 2014:201). Jadi dalam metode TPS siswa diberi kesempatan untuk berpikir atau merespon permasalahan yang diberikan guru kemudian siswa juga diberi kesempatan untuk saling kerjasama dalam kelompok kecil.

Langkah-langkah pembelajaran dengan metode Think Pair Share (TPS) menurut Kurniasih dan Sani (2016;62-63) ada tiga tahap, pertama berpikir (thinking), kedua berpasangan (pairing) dan ketiga berbagi (sharing). Langkah awal guru mengajukan masalah atau materi terkait pelajaran kemudian beberapa menit siswa diberi waktu untuk memikirkannya atau menemukan jawabannya. Tahap ini yang dinamakan Think atau berpikir. Selanjutnya guru meminta siswa untuk berpasangan dan mendiskusikan apa yang telah mereka peroleh dalam kelompok kecil itu. Siswa dapat saling tukar pendapat dan menyatukan jawaban atau gagasan yang mereka peroleh diawal. Tahap ini yang dinamakan Pair atau pasangan. Tahap terakhir adalah Share atau berbagi. Siswa diminta untuk sharing atau berbagi pendapat atau jawaban kepada seluruh siswa di kelas secara bergantian.

Baca juga:  Epistimologis Pembelajaran IPA di SMK

Dari pengalaman penulis, penerapan metode TPS ini dapat melatih siswa untuk berpikir kritis. Sesuai dengan yang disampaikan Kurniasih dan Sani (2016) salah satu manfaat model TPS adalah siswa dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan menjawab. Terlihat saat diawal pembelajaran guru memacu siswa untuk memikirkan suatu permasalahan. Siswa akan berusaha menggali jawaban dari pengetahuan awal siswa. Setelah itu siswa akan memperdalam jawaban dengan bekerjasama dengan temannya. Dengan temannya siswa akan saling berpendapat menyatukan gagasan masing-masing. Selain itu dalam metode ini siswa juga dilatih untuk percaya diri saat menyampaikan gagasan didepan kelas. Secara keseluruhan metode Think Pair Share atau TPS bisa menjadi opsi dalam meningkatkan keaktifan siswa untuk berpikir kritis serta metode ini juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Oleh : Imam Alimaun, S. Pd.

Guru SD Negeri Kese, Kecamatan Grabag, Kabupaten Purworejo

spot_img

TERKINI