spot_img
33 C
Semarang
Sabtu, 28 Juni 2025
spot_img

RME Tingkatkan Prestasi Belajar Matematika

Matematika merupakan ilmu yang sangat berguna untuk menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Matematika juga merupakan dasar untuk memahami ilmu pengetahuan lainnya, seperti fisika dan kimia. Hal inilah yang menyebabkan matematika dijadikan mata pelajaran wajib di setiap jenjang pendidikan formal. Matematika diajarkan pertama kali dalam pendidikan formal yaitu pada tingkat SD (Sekolah Dasar).

Untuk meningkatkan prestasi belajar matematika, banyak hal yang perlu diperhatikan. Salah satu yang perlu perhatian serius adalah proses pembelajaran matematika. Belajar matematika merupakan belajar konsep. Hal yang penting adalah bagaimana siswa memahami konsep-konsep dasar dalam matematika. Dalam proses pembelajaran siswa diharapkan tidak hanya mendengarkan, mencatat dan menghafalkan materi maupun rumus-rumus yang diberikan guru, melainkan siswa dituntut aktif berperan dalam kegiatan pembelajaran, siswa harus mampu berpikir kritis dan beragumen dalam memecahkan berbagai persoalan dalam matematika.

Menurut Sutratinah (2001: 43) mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk symbol, angka, huruf, maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu. Pembelajaran matematika dijenjang SD kelas V siswa merasa kurang semangat ketika menerima materi. Mereka kurang aktif dalam menjalani proses belajar mengajar.

Dalam mencapai tujuan prestasi belajar siswa diperlukan pendekatan pembelajaran yang tepat. Guru harus mempunyai strategi agar pembelajaran menjadi menarik dan siswa dapat belajar secara efektif. Oleh karena itu pemilihan pendekatan pembelajaran yang tepat sangat penting, karena tidak semua pendekatan pembelajaran dapat digunakan pada tiap pokok bahasan. Kebanyakan guru menggunakana pendekatan pembelajaran dengan pendekatan mekanistik, yaitu pembelajaran langsung dengan metode ceramah dan ekspositori dalam menyajikan pelajaran. Metode ini cenderung terpusat pada guru, sehingga dominasi guru akan mengakibatkan siswa kurang aktif dan kurang bisa berpikir kritis karena siswa menganggap semua yang disampaikan guru adalah benar dan harus diikuti.

Baca juga:  Peningkatan Penguasaan Materi Daur Airsiswa SD Dengan Media Flow Chart

Matematika dianggap sebagai pelajaran yang menakutkan bagi siswa, sehingga hasil pembelajaran siswa tidak sesuai dengan yang diharapkan. Nilai matematika yang diperoleh siswa cenderung lebih rendah jika dibandingkan dengan mata pelajaran yang lain. Dalam Ujian Nasional, untuk mencapai skor 5,00 saja dirasa sangat sulit bagi siswa. Disini, dalam meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika kelas V SD Negeri 3 Karangrejo terhadap materi pecahan, guru menggunakan pendekatan Realistic Mathematics Education (RME).

Pendidikan matematika realistik berdasar pada sudut pandang yang berbeda dari pendidikan matematika. Perbedaan utamanaya dengan pendekatan mekanistik dan structural adalah bahwa RME tidak diawali dengan prinsip dan aturan/rumus abstrak untuk diaplikasikan dalam situasi nyata dalam Yenni B Widjaja dan Heck (2003).

Baca juga:  “Mini Vlog Challenge” Sarana Pembelajaran Penerapan Nilai – Nilai Dasar Pancasila

Langkah-langkah yang digunakan dalam pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) pada pembelajaran matematika, yaitu: 1) Memahami masalah kontekstual. Guru memberikan masalah kontekstual dan siswa memahami permasalahan tersebut. 2) Menjelaskan masalah kontekstual. Guru menjelaskan situasi dan kondisi soal dengan memberikan petunjuk/saran seperlunya (terbatas) terhadap bagian-bagian tertentu yang belum dipahami siswa. 3) Menyelesaikan masalah kontekstual. Siswa secara berkelompok menyelesaikan masalah kontektual dengan cara mereka sendiri. Guru memotivasi siswa untuk menyelesaikan masalah dengan cara mereka dengan memberikan pertanyaan/petunjuk/saran. 4) Membandingkan dan mendiskusikan jawaban dengan cara mempresentasikan di depan kelas. Guru menyediakan waktu dan kesempatan pada siswa untuk membandingkan dan mendiskusikan jawaban dari soal secara berkelompok, untuk selanjutnya dibandingkan dan didiskusikan pada diskusi kelas. 5) Menyimpulkan dari diskusi kelompok, guru menarik kesimpulan suatu prosedur atau konsep. Kelompok belajar siswa yang aktif dan bisa bekerjasama maka diberikan penghargaan sebagai kelompok terbaik dengan reward yang menyenangkan bagi siswa.

Melalui pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) pada pembelajaran matematika, kegiatan belajar mengajar menjadi lebih menyenangkan, peserta didik lebih semangat dan prestasi belajar matematika dapat tercapai dengan baik.

 

Oleh :

Indah Sari Susilowati, S. Pd., M. Pd.

Guru Kelas V SDN 3 Karangrejo

Kecamatan Grobogan Kabupaten Grobogan

spot_img

TERKINI