Sesuai dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional) disebutkan bahwa jenjang pendidikan di Indonesia ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan siswa, tujuan yang dicapai, dan kemampuan yang akan dikembangkan. Kondisi pendidikan di sekolah dasar kebanyakan siswa merasa kesulitan dengan pelajaran yang menggunakan perhitungan. Hampir sebagian besar pelajaran matematika menggunakan perhitungan dan usia anak SD adalah usia yang berada pada tingkat operasional konkret. Dimana pada masa tersebut anak masih belum bisa berpikir secara abstrak, sedangkan matematika membutuhkan kemampuan logika untuk berpikir secara abstrak. Siswa sekolah dasar memiliki salah satu karakteristik kesulitan belajar yaitu kesulitan dalam menghitung (Runtukahu & Selpius, 2014:55).
Pada saat pembelajaran khususnya matematika guru kurang memanfaatkan media untuk menanamkan konsep kepada siswa sehingga siswa menjadi mudah bosan. Media pembelajaran dapat membuat pembelajaran yang lebih bervariasi dan menarik, sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, sehingga siswa menjadi berkonsentrasi. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Arsyad (2016: 20) media pembelajaran dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data yang menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi. Salah satu media yang dapat mengatasi permasalahan di atas adalah media papan flanel.
Media papan flanel penjumlahan dan pengurangan menggunakan 8 dari 10 langkah yang dirumuskan oleh Borg dan Gall (Sukmadinata, 2006: 169). Langkah pertama adalah pengumpulan data. Dari pengumpulan data diperoleh beberapa kendala dalam pembelajaran matematika antara lain kesulitan penjumlahan dan pengurangan, dalam pembelajaran guru kurang menggunakan media yang dapat menarik perhatian siswa, motivasi belajar siswa kurang. Langkah kedua adalah perencanaan pembuatan produk. Langkah ketiga adalah pengembangan draf produk. Pada tahap ini menghasilkan produk antara lain papan flanel, item angka, item simbol, item buah, dan buku panduan penggunaan. Langkah keempat adalah validasi ahli. Media yang sudah jadi kemudian divalidasi oleh ahli materi dan media untuk mengetahui kelayakan media sebelum diujicobakan ke lapangan.
Papan flanel terbuat dari kayu triplek dengan ketebalan 1cm berukuran 120cm×70cm×8cm. Bentuk dari papan flanel menyerupai papan catur. Pada bagian kiri terdapat item kotak hitung, tulisan “PANEL”, dan garis hitam. Item kotak hitung terdiri dari 3 kotak berwarna merah dan 3 kotak berwarna biru tua, dengan susunan bersusun ke bawah. Kotak hitung warna merah untuk menghitung pada bagian puluhan dan kotak hitung berwarna biru tua untuk menghitung pada bagian satuan. Garis hitam berguna untuk membagi 2 kotak hitung atas dan 1 kotak hitung bawah. Kotak hitung atas berguna untuk menempelkan item angka sesuai dengan soal, sedangkan kotak hitung bawah untuk menempelkan hasil perhitungan. Pada bagian kanan hanya terdapat tulisan “JUANG”. Panel juang dibuat 3 set item angka setiap 1 set terdiri dari sepuluh item angka mulai dari 0-9. Item angka terbuat dari kain flanel yang dipotong sesuai dengan pola angka 0-9, kemudian dijahit bagian tengahnya diisi dakron dan diberi perekat. Warna yang digunakan pada item ini adalah hijau, merah muda, dan merah supaya menarik.
Selanjutnya item simbol media papan flanel. Berdasarkan materi tersebut dibuat dua item simbol yaitu item simbol penjumlahan (+) dan item simbol pengurangan (-). Item simbol penjumlahan ukuran 8cm x 8cm, ukuran item pengurangan adalah 8cm x 2cm. Item simbol terbuat dari kain flanel berwarna kuning yang dipotong sesuai pola simbol penjumlahan dan pengurangan, kemudian dijahit, diberi isian dakron ditengahnya.
oleh
Resna Maulia Ayu Bernadi, M.Pd
SD Negeri Candisari
Kecamatan Banyuurip, Kabupaten Purworejo