Matematika sekolah adalah matematika yang telah dipilah-pilah dan disesuaikan dengan tahap perkembangan intelektual siswa, serta digunakan sebagai salah satu sarana untuk mengembangkan kemampuan berpikir bagi para siswa. Untuk tingkat SD, siswa belum mampu seluruhnya berpikir deduktif dengan obyek yang abstrak. Pendekatan yang induktif dan menggunakan obyek yang konkrit merupakan sarana yang tepat untuk membelajarkan matematika, karena kemampuan berpikir siswa Sekolah Dasar masih dalam tahab operasional konkrit. Suatu konsep diangkat melalui manipulasi dan observasi terhadap obyek konkrit, kemudian dilakukan proses abstraksi dan idealisasi. Jadi penggunaan media/alat peraga sangat penting dilakukan dalam proses pembelajaran matematika di SD.
Seperti yang terjadi di Kelas VI Guru SDN 03 Wanamulya Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang, pada KD 3.8 “Menjelaskan dan membandingkan modus, median, dan mean dari data tunggal untuk menentukan nilai mana yang paling tepat mewakili data”, hasil dari evaluasi belajar peserta didik masih dibawah KKM yaitu hanya mencapai 57% dari 21 siswa. Semua ini karena guru yang tidak menggunakan media pembelajaran yang dapat meningkatkan minat belajar peserta didik sehingga siswa merasa kurang tertarik dalam mengikuti pembelajaran. Pembelajaran yang diberikan guru hanya monoton menggunakan model pembelajararan ceramah dengan media papan tulis saja.
Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilaku. Belajar juga merupakan suatu proses atau upaya yang dilakukan oleh setiap individu untuk mendapatkan perubahan tingkah laku, baik dalam bentuk pengetahuan, keterampilan, juga sikap dan nilai positif sebagai suatu pengalaman dari berbagai materi yang telah dipelajari. Menurut M. Sobry Sutikno, pengertian belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang dalam mendapatkan suatu perubahan yang kemudian baru sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Dalam hal ini, perubahan merupakan sesuatu yang dilakukan secara sadar (disengaja) serta bertujuan untuk memperoleh suatu yang lebih baik dari sebelumnya.
Dalam belajar matematika, keterampilan guru dalam mengajar menjadi modal yang sangat penting. Pembelajaran yang menarik dan menyenangkan akan dapat mendorong dan mengembangkan proses berpikir yang kreatif. Siswa akan mudah dilibatkan dalam proses pembelajaran. Hal ini sangatlah penting karena melibatkan siswa dalam pembelajaran dapat membantu proses pembelajaran yang kondusif.
Dalam proses belajar mengajar, guru dapat menggunakan permainan sebagai alat untuk meningkatkan kompetensi siswa di bidang atau mata pelajaran tertentu, dalam hal ini matematika. Strategi permainan sangat tepat diberikan pada siswa, agar mereka merasa bermain, tetapi hasilnya sangat bermanfaat dalam meningkatkan keterampilan yang diperlukan dalam mata pelajaran matematika. Menurut Piaget, 1951 bermain merupakan kegiatan yang dilakukan berulang-ulang demi kesenangan. Secara lebih umum dalam term psikologi, Joan Freeman dan Utami Munandar (1996) mendefinisikan bermain sebagai suatu aktivitas yang membantu anak mencapai perkembangan yang utuh, baik fisik, intelektual, sosial, moral dan emosional.
Media dadu adalah media yang diciptakan dengan wujud konkret, menarik, terbuat dari bahan yang aman untuk anak dan memenuhi standar penggunaan media yang benar. Penggunaan medai dadu ini sebagai games daya tarik. Permainan dadu angka di sini ditunjukan untuk memperoleh data angka dari setiap lemparan yang dilakukan oleh siswa. Data yang diperoleh akan dihitung nilai mean, median dan modusnya.
Dengan digunakannya Media Dadu Angka ini siswa sangat antusias dengan sesi pembelajaran sambil bermain. Sehingga hasil evaluasi ulangan harian menjadi meningkat dengan hasil nilai 92% dari 21 siswa kelas VI.
Oleh :
TITIK TRIANAWATI, S.Pd
Guru SDN 03 Wanamulya Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang