spot_img
33 C
Semarang
Sabtu, 28 Juni 2025
spot_img

Merayu Anak Didik agar Gemar Atletik

Dalam pembelajaran olahraga di SDN 3 SUKOREJO, rata rata anak suka dengan pelajaran tersebut,apalagi olahraga yang berbentuk permainan. Banyak anak antusias mengikuti kegiatan tersebut, tetapi pada jaman sekarang dimana anak suka main handphone, banyak anak yang kebugaran fisiknya kurang bagus, karena suka “mager”alias malas gerak. Mereka lebih suka menghabiskan waktunya untuk sesuatu yang membuat tubuh mereka tidak bugar,sehingga sekarang banyak anak yang terlihat loyo, mudah capek, malas ketika disuruh melakukan sesuatu, misalkan disuruh orang tua mereka membantu pekerjaan rumah mereka, seperti menyapu, mengepel, dan pekerjaan rumah yang lain.

Disekolah kami, fenomena ini juga terjadi. Banyak anak yang suka main Hp, sekalipun orang tua mereka banyak yang tidak mampu secara ekonomi, ketika ditanya apakah mereka dirumah membantu orang tua? Rata- rata mereka menjawab kadang- kadang. Ini adalah jawaban yang menjadi PR buat saya pribadi yang ingin mengadakan pembinaan atletik usia dini, persoalan menjadi ganda, yang pertama atletik merupakan olahraga yang menuntut fisik yang prima dan yang kedua adalah merupakan olahraga yang cenderung membosankan bagi sebagian besar anak. Sebelum melakukan pembinaan, kami mengidentifikasikan peserta didik yang berpotensi dimana nanti bisa dipoles, akan tetapi tidaklah mudah untuk membuat anak menyukai atletik ini. Berbagai macam upaya kami lakukan untuk membuat anak- anak tertarik pada atletik, upaya yang kami lakukan pertama kali adalah memahami apa yang menjadi kesukaan mereka saat mereka bermain HP entah itu film,lagu, game, tik tok, atau yang lain,  disini kami seolah-olah menjadi teman bagi mereka dan mengerti dunia mereka, ini . ini kita lakukan ke anak secara umum dulu, baru setelah itu kita beri pujian dan perhatian lebih kepada anak anak yang kita tuju, dengan ini anak anak tersebut merasa senang dan bangga, misalnya dalam olahraga mereka tampil cepat, kuat, tangkas, lentur, cerdas dan yang lainnya, tetapi mereka juga diingatkan juga agar tidak sombong dengan kelebihan mereka. Hal ini seperti Teori yang dikemukakan Slameto (1991): bahwa pemberian pujian atas keberhasilan anak dalam pelajaran akan mendorong anak untuk melakukan usaha yang lebih kuat guna mencapai tujuan yang lebih tinggi dan ini juga senada dengan Prichad and Chambel (1997) yang menyatakan bahwa untu mendorong anak belajar,insentif material tidak selalu lebih efektif daripada non insentif material ( misal pujian). Langkah kedua adalah setelah anak respek dengan kita, mulai kita arahkan anak anak dengan melihat youtube, instagram anak- anak yang bisa hebat dan terkenal, terutama bidang olahraga, artinya berikan mimpi agar bisa seperti mereka, tetapi juga berikan juga pengertian itu tidak bisa didapat secara instan, semua perlu proses yang berkelanjutan, paling tidak berikan pengertian bahwa nanti itu bisa berguna untuk melanjutkan sekolah yang diinginkan,juga bisa sangat membantu apabila nanti ingin bekerja di sebuah instansi bahkan itu bisa menjadi sebuah profesi yang menjanjikan. Jika anak sudah tertarik, tentu anak akan mempunyai suatu keinginan agar berusah meraih impian dan hasilnya anak didik kami memiliki mental dan motivasi lebih dan akhirnya menu latihan yang berat pun dan kadang membosankan juga mereka lahap dan akhirnya banyak anak didik kami yang mengikuti ekstra atletik diterima di sekolah- sekolah yang mereka inginkan

Baca juga:  Alat Gerak hewan dan Manusia Dikemas dalam Media Pop-Up Book

 

Oleh :

Mei Tri Haryono, S.Pd

Guru Penjasorkes SDN 3 SUKOREJO

Tunjungan- Blora

spot_img

TERKINI