Pengetahuan matematika siswa sama halnya dengan kemampuan berpikir logis, analisis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan bekerjasama (Depdiknas, 2006). Kemampuan berpikir logis siswa akan mampu menciptakan generasi bangsa yang berkualitas, maka hal ini perlu ada peningkatan mutu pada mata pelajaran khususnya matematika. Peningkatan mutu tersebut akan dapat terlaksana, apabila dibarengi dengan kreativitas guru untuk menerapkan pendekatan atau model-model pembelajaran yang sesuai dibantu dengan media pembelajaran yang inovatif. Susanto (2015:186-7) menjelaskan bahwa pembelajaran matematika adalah suatu proses belajar mengajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreatifitas berfikir siswa yang dapat meningkatkan kemampuan berfikir siswa, meningkatkan kemampuan mengkonstruksi pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi matematika.
Permasalahan yang umum terjadi dalam pembelajaran di SD adalah rendahnya hasil belajar matematika siswa. Hal ini telah dibuktikan dengan rata-rata ulangan harian per pokok bahasan matematika selalu hasilnya rendah, apalagi pada pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Siswa kelas VI SD Negeri 01 Wanarata hanya memperoleh rata-rata 60 dengan KKM 68.
Materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat masih dianggap sulit oleh siswa karena materi ini sulit dipahami dan dimengerti. Kesulitan tersebut dikarenakan materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat bersifat abstrak padahal siswa SD masih berada pada tahap operasional konkret (Dewi, 2019). Tahap operasianal konkret memiliki makna bahwa siswa tingkat SD seharusnya belajar hal-hal yang nyata.
Faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar matematika pada pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat diantaranya adalah Siswa belum memahami konsep operasi hitung bilangan bulat, siswa kesulitan melakukan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat, aktivitas belajar siswa yang tidak bermakna sehingga menyebabkan siswa cenderung diam dan aktif yang bermasalah. Faktor lainnya adalah ketika guru menyampaikan materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat tidak disertai dengan media pembelajaran (alat peraga) justru hanya mengandalkan metode ceramah. Sehingga siswa tidak tertarik untuk mempelajari dan memahami materi matematika, kesan yang mereka dapat dari pembelajaran matematika adalah susahnya menerima pembelajaran matematika.
Melihat kondisi tersebut dibutuhkan media pembelajaran yang dapat membantu siswa belajar dari hal-hal nyata serta menambah pemahaman konsep dan komunikasi dalam pembelajaran matematika. Alat peraga tersebut adalah media pembelajaran. Miftah (2015) Media pembelajaran dapat dikemukakan sebagai sesuatu yang bisa berupa bahan atau keadaan yang digunakan sebagai perantara komunikasi dalam kegiatan pembelajaran. Media pembelajaran yang digunakan harus memiliki sifat komunikatif, mudah digunakan dan membangkitkan minat belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran (Hariati,2019).
Untuk mengatasi permasalahan yang ditemukan di kelas penulis berinisiatif untuk  menggunakan media karbilbul ( kartu bilangan bulat ) untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa. Media karbilbul merupakan media pembelajaran berupa benda konkret yang terbuat dari kertas karton dan digunakan untuk membantu menanamkan konsep operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Beberapa keunggulan dari media karbilbul adalah dapat memusatkan perhatian siswa dalam belajar pada apa yang didemonstrasikan guru pada saat proses belajar menghitung penjumlahan dan pengurangan bilangn bulat, perhatian siswa tidak terpecah ke hal lain, merangsang siswa untuk lebih aktif dalam mengikuti proses belajar. Media karbilbul ini juga dapat membantu siswa mengingat lebih lama tentang operasi hitung bilangan bulat karena siswa dapat ikut berperan langsung pada proses pembelajarannya. Dengan menggunakan media karbilbul telah dapat meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa kelas VI SDN 01 Wanarata pada materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat, hal ini dapat dilihat dengan adanya peningkatan pada hasil pretest dan post test yang diberikan.
Oleh
Vanny Rifqoh, S.Pd.SD.
Guru SD Negeri 01 Wanarata