Menurut Darsono(1995),pengertian lingkungan adalah semua benda dan kondisi termasuk manusia dan kegiatan mereka,yang terkandung dalam ruang dimana manusia mempengaruhi kelangsungan hidup dan kesejahteraan manusia dari badan-badan hidup lainnya.
Doyle (1979) mendiskripsikan kelas sebagai sesuatu yang bersifat multidimensional,serentak ,segera dan tidak dapat diprekdisi. Ruang kelas merupakan lingkungan yang kompleks dimana manusia berinteraksi,saling bergantung antar satu orang dengan orang lain,dan dengan berbagai karakter unik dalam lingkungan sosial dan fisik yang spesifik. Kelas merupakan bagian utama dari sekolah,yang merupakan lingkungan belajar peserta didik yang paling berperan setelah keluarga dan masyarakat. Oleh karena itu sangat penting menciptakan lingkungan belajar yang positif di dalam kelas.
Lingkungan belajar yang baik dan positif dapat memperoleh hasil belajar yang baik peserta didik. Namun sayangnya kondisi kelas yang baik tidak selalu berbanding lurus dengan terciptanya lingkungan belajar yang positif. Lingkungan belajar yang positif tidak bisa tercipta sendiri ,namun perlu ditanam dan ditumbuh kembangkan dengan terkait pada pembelajaran PPKn dengan nilai-nilai luhur pancasila. Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk menciptakan lingkungan yang positif di dalam kelas.
Pertama, menanamkan suasana kelas yang bersahaja. Lingkungan belajar yang positif ditandai dengan suasana bersahaja dan diterapkanya nilai-nilai luhur Pancasila. Maksudnya,dalam keseharian peserta didik memiliki sikap sopan santun yang bagus sesuai nilai-nilai Pancasila.Untuk menciptakan suasana kelas yang bersahaja dengan menerapkan 6S(Senyum,Salam,Salim,Sapa,Sopan,dan Santun). Semua ini tidak hanya menjadi pembiasaan,tetapi menjadi budaya sekolah.
Kedua, membangun kesadaran disiplin. Disiplin sangat diperlukan kesadaran dari dalam diri peserta didik. Tanpa adanya kesadaran tentu penegakan disiplin yang tinggi akan membuat peserta didik menjadi tertib dan teratur. Lingkungan seperti ini sangat cocok untuk membangun karakter peserta didik .
Ketiga, membuat suasana kelas yang nyaman. Kelas merupakan taman belajar bagi siswa dan menjadi tempat siswa tumbuh kembang baik secara fisik,intelektual,maupun emosional. Kelas yang membuat siswa betah belajar adalah tanda bahwa linkungan belajar tersebut sudah baik. Dengan lingkungan belajar yang baik dapat memberikan pengaruh baik bagi mereka.
Keempat, melengkapi fasilitas belajar. Fasilitas belajar merupakann pendukung terciptanya lingkungan belajar yang positif di dalam kelas. Dengan melengkapi fasilitas belajar,semakin memudahkan peserta didik untuk memahami dan mengerti tentang materi pelajaran. Untuk fasilitas belajar dikelompokkan menjadi tiga bagian,yaitu sumber belajar,alat belajar,dan pendukung belajar.
Kelima, menggunakan metode belajar yang tepat dan bervariasi. Guru harus menerapkan pembelajaran sesuai dengan karakteristik peserta didik. Penggunaan metode pembelajaran yang tepat dan bervariasi sehingga dapat menguasai keadaan kelas sehingga tercipta suasana yang menyenangkan. Lingkungan belajar seperti ini, yang mesti dirasakan oleh peserta didik dalam proses belajar.
Keenam, peserta didik pada dasarnya adalah pribadi yang ingin diperhatikan. Untuk membuat mereka merasa diperhatikan salah satunya dengan mengajak mengobrol dan musyawarah. Dengan begitu kita bisa memahami peserta didik,sebagai seorang guru mesti bisa memahami apa yang mereka inginkan,cara belajar yang bagaimana mereka suka dan apa kesulitan yang mereka hadapi. Dengan begini,kita bisa memperbaiki dan meningkatkan kualitas belajar di kelas.
Proses pembelajaran di sekolah yang penting bukan saja materi yang diajarkan atau siapa yang mengajar ,melainkan bagaimana menciptakan kondisi positif di kelas sesui nilai-nilai luhur Pancasila dalam proses pembelajar tersebut.(*)
Oleh : Supriyati,S.Pd.SD
Guru SDN 1 Tanggel Kabupaten Blora