JATENGPOS.CO.ID, AMERIKA — Pemerintahan Amerika Serikat (AS) resmi memberikan sanksi terhadap pejabat tinggi Turki melalui Kementerian Keuangan. Langkah ini diambil AS sebagai protes atas penahanan pastor Andrew Brunson yang dituduh berperan dalam upaya kudeta Turki pada 2016.
Dilansir ABC News, dua pejabat tinggi yang kena sanksi adalah Menteri Kehakiman Abdulhamit Gul dan Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu. Segala properti atau interest dalam properti milik dua orang itu di wilayah AS akan diblokir. Warga AS juga dilarang berbinis dengan mereka.
Menteri Gul mengaku tidak peduli karena ia tak punya aset di luar Turki, namun mata uang lira langsung tumbang akibat sanksi tersebut. Kejatuhan mata uang Turki terhadap dolar dikatakan sebagai yang terendah sepanjang masa (all-time low).
Kementerian Luar Negeri Turki menyebut manuver AS adalah bentuk intervensi terhadap sistem hukum Turki. Mereka pun siap melakukan pembalasan.
“Usaha AS untuk memberikan sanksi tidak akan tidak dibalas,” ucap Menlu Turki Mevlut Cavusoglu via Twiter.
Menurut Bloomberg, lira jatuh sebesar 2,1 persen menjadi 5 lira per dollar AS. Analis Cristian Maggio dari TD Securities menyebutkan, pasar akan cemas akibat pertikaian diplomatik ini, alhasil lira akan semakin melemah.
Juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders menyampaikan sanksi tersebut datang atas instruksi Donald Trump.
“Atas arahan Presiden, Kementerian Keuangan menjatuhkan sanksi pada Menteri Kehakiman dan Menteri Dalam Negeri Turki, keduanya memainkan peran terdepan dalam penangkapan dan penahanan pastor Brunson,” jelas Sanders di depan awak media.(fid/ant)