Matematika merupakan salah satu mata Pelajaran di sekolah dasar yang mempunyai peranan penting dalam mengembangkan kemampuan dasar hitung siswa. Dengan pembelajaran matematika siswa diharapkan dapat berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif. Hal ini diperlukan sebagai bekal kelak dalam hidup bermasyarakat dan juga memberi pengetahuan untuk meneruskan Pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Karena matematika menjadi mata Pelajaran wajib dari jenjang sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Selain itu, matematika merupakan alat untuk menganalisis berbagai cabang disiplin ilmu, mempunyai peranan sangat menonjol sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Dalam dalam mata Pelajaran lain juga berkaitan dengan ilmu matematika, misalnya dalam mempelajari ilmu ekonomi, sosial, matematika digunakan sebagai alat untuk mengambil keputusan.
Siswa usia SD masih dalam tahap berpikir yang bersifat konkrit. Maka sebisa mungkin Pelajaran di sekolah dasar yang bersifat abstrak disampaikan dengan pembelajaran yang bersifat konkrit. Namun pada kenyataannya masih banyak ditemukan guru yang masih menitik beratkan pembelajaran langsung tanpa penggunaan media konkrit. Hal ini menimbulkan sulitnya siswa untuk memahami suatu konsep, sehingga menghasilkan hasil belajar yang kurang maksimal. Hal ini juga dialami oleh siswa kelas I SD Negeri 01 kaligelang tahun Pelajaran 2023/2024 semester I pada mata Pelajaran matematika materi penjumlahan bilangan. Siswa masih banyak yang belum memahami materi tersebut, hal ini dilihat dari hasil evaluasi siswa dimana 42% atau 8 siswa dari 19 siswa masih perlu bimbingan. Hal ini dikarenakan selain kurangnya pemanfaatan media yang tepat, guru masih mendominasi sebagai pusat pembelajaran tanpa melibatkan siswa secara aktif. Siswa hanya menyimak penjelasan guru yang dilanjutkan dengan mengerjakan soal yang ditulis di papan tulis sehingga pembelajaran kurang bermakna dan kurang membekas pada siswa.
Dari permasalahan tersebut di atas, guru perlu berupaya untuk mengubah strategi pembelajaran yang sesuai. Salah satunya pemanfaatan media pembelajaran. Media pembelajaran yang dapat diterapkan dalam materi penjumlahan bilangan adalah media kartu bilangan. Menurut Saputri (2018) media kartu bilangan merupakan media yang digunakan dalam proses belajar mengajar yang terbuat dari kertas yang dapat memudahkan siswa dalam operasi penjumlahan dan pengurangan. Cara penggunaan media kartu bilangan dalam mata Pelajaran matematika materi penjumlahan disini adalah dengan cara siswa melihat angka dan juga gambar yang ada dalam media kartu bilangan tersebut sesuai dengan perintah guru setelah itu mereka menjumlahkan kartu yang mereka dapat kemudian mereka maju ke depan untuk mempresentasikan hasil hitung yang mereka dapat. Pemanfaatan media kartu bilangan ini, ditujukan untuk meningkatkan perhatian, ketertarikan, dan keterlibatan siswa untuk menciptkan pembelajaran yang menyenangkan. Permainan kartu bilangan ini dapat membuat siswa lebih antusias dan terpacu untuk bersaing dengan siswa lain untuk memenangkan permainan dengan syarat penguasaan materi dengan pembuktian jawaban yang benar. Persaingan yang terjadi dalam pengembangan media pada pembelajaran ini adalah persaingan yang bersifat positif dimana siswa berusaha untuk memenangkan permainan, sehingga proses permainan yang berlangsung memberi motivasi siswa untuk berpikir mencari jawaban soal yang secara otomatis siswa memahami konsep penjumlahan. Dengan permainan kartu ini siswa tanpa sadar belajar juga menikmati dunia bermainnya. Dengan demikian, siswa mendapat pemahaman tentang fakta dasar angka dalam penjumlahan, proses pembelajaran bermakna, serta siswa terlibat aktif di dalamnya.
Oleh: Cucu Susanti, S.Pd.
Guru SD Negeri 01 Kaligelang, Kec. Taman, kab.Pemalang