Atasi Kemacetan Simpang Joglo, Dishub Surakarta Tawarkan Sejumlah Solusi

JATENGPOS.CO.ID, Solo – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surakarta menawarkan sejumlah solusi terkait kemacetan yang terjadi di Simpang Joglo seiring dengan mulai beroperasinya KA Bandara dari Stasiun Solobalapan ke Bandara Adi Soemarmo.

“KA Bandara ini kan rencananya 60 ‘trip’ (perjalanan), dengan jeda waktu sekitar 37 menit sekali (palang perlintasan sebidang) akan tertutup,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Surakarta Hari Prihatno di Solo, Selasa.

Dengan demikian, dikatakannya, otomatis pergerakan kendaraan yang menyeberang menjadi terhambat. Sebagaimana diketahui, pada saat normal saja laju kendaraan yang menyeberang rel sekitar 2-3 kendaraan besar/menit.

“Jadi potensi ‘crossing’ tinggi sehingga potensi kendaraan terjebak di atas rel juga cukup tinggi,” katanya.


Baca juga:  Polemik Pasar Soekarno, Pemkab Sukoharjo Bisa Dilaporkan Presiden

Meski demikian, dikatakannya, permasalahan tersebut bukan hanya menjadi ranah Dinas Perhubungan tetapi juga instansi terkait lain seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta PT KAI (Persero).

“Harus ada instansi terkait karena itu ada jalan nasional, jalan provinsi, dan jalan kota juga ada,” katanya.

Mengenai solusi tersebut, pihaknya mengimbau agar kendaraan besar bisa menggunakan jalan tol. Meski demikian, dikatakannya, hal itu bersifat imbauan mengingat untuk menggunakan jalan tol maka pengendara harus mengeluarkan biaya khusus.

“Soalnya kalau kendaraan besar tetap melewati Simpang Joglo ini kemacetan bisa sampai kawasan Sumber,” katanya.

Solusi lain, dikatakannya, kendaraan besar dari arah Semarang yang akan menuju ke arah Jawa Timur bisa melewati jalan lingkar atau “ringroad” timur selatan.

Baca juga:  Rayakan HUT ke - 38, Bank Sukoharjo Berprestasi dan Berbagi di Tengah Pandemi

“Dari Semarang bisa langsung ke luar ‘ringroad’ ke arah Surabaya kecuali yang bongkar muat di solo. Tol Wonorejo yang sekarang dibuka bisa jadi solusi juga,” katanya.

Sementara itu, terkait dengan wacana pembangunan overpass di Simpang Joglo seperti yang pernah diutarakan oleh pemerintah pusat, pihaknya menyatakan tidak bisa menjadi alternatif bagi kendaraan besar.

“Wacana overpass kalau kendaraan kecil bisa tetapi kalau kendaraan besar atau kendaraan dengan tonase besar susah,” katanya.

Sebelumnya, sejumlah pengendara mengeluhkan kemacetan yang terjadi di Simpang Joglo akibat beroperasi KA Bandara. Salah satu pengendara Andi Budianto mengatakan sempat terkena macet hingga lebih dari setengah jam saat melewati jalan tersebut.

Baca juga:  PPSHT 1922 Indonesia Pilih Netral Jelang Pilkada Sragen

“Jalannya kan juga tidak begitu lebar kalau dari Kaliyoso. Saya kebetulan lewat situ karena mau ke daerah Jalan Slamet Riyadi. Jadi ya mau tidak mau lewat Simpang Joglo,” katanya. (fid/ant)