Ayat Dewa Pamungkas dari Timur, Iringi Kepergian “ Agoes Dhewa “

Agoes Dhewa.Foto : IST/JATENG POS.
Agoes Dhewa.Foto : IST/JATENG POS.

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Jurnalis senior sekaligus pegiat seni dan sastra asal Kota Lunpia Semarang,  Tri Agus Putranto akrab disapa “ Agoes Dhewa “ telah tutup usia. Dia meninggal dunia, Minggu (20/1) malam pekan lalu, sekira pukul 18.39 di RSUP Dr Kariadi Semarang.

Agoes Dhewa meninggal akibat kanker hati yang dideritanya sejak beberapa bulan terakhir. Dia meninggalkan seorang istri dan dua orang putri.

Damar Sinuko, Ketua Forum Wartawan Pemprov & DPRD Jateng (FWPJT), mengatakan, sejak dirawat dirumah sakit beberapa bulan ini, Kondisi Agoes Dhewa mengalami penurunan drastis akibat penyakit kanker hati yang terus menggerogoti tubuhnya.

“Setelah bertahan dan berjuang menahan rasa sakit yang didiritanya, Mas Agoes Dhewa akhirnya berpulang (meninggal ) pada pukul 18.39 WIB di Ruang Merak, RS Dr Kariadi Semarang. Sebelumnya sudah dirawat beberapa hari,” ujarnya, saat ditemui di kamar jenazah RS Dr Kariadi Semarang, Minggu malam.

iklan
Baca juga:  Kasus e-KTP Semakin Liar, Beredar Rekaman Mirip SBY

Lanjut Damar, sebenarnya, dalam waktu dekat ini Agoes Dhewa beserta sastrawan Semarang, Beno Siang Pamungkas dan Timur Sinar Suprabana berencana meluncurkan antologi puisi mereka bertiga, “Ayat Dewa Pamungkas dari Timur” dalam bentuk buku.

Agoes Dhewa dikenal sebagai wartawan harian sore wawasan (kini bernama Koran Wawasan). Selain itu, semasa hidupnya, Mas Dewo, sapaan beken Agoes Dhewa, juga dikenal aktif dalam kegiatan seni dan budaya khususnya panggung sastra.

Ia salah satu pelopor kegiatan Sastra Pelataran yang beberapa kali dihelat di halaman kantor PWI Jalan Tri Lomba Juang Semarang dan Balai Kota Semarang.

“Selama hidup Mas Dewo selain sebagai jurnalis ulung, ia juga konsisten mendedikasikan hidupnya, pada dunia sastra dan budaya. humoris, bersahabat baik, hangat, dan mudah bergaul merupakan ciri khas pribadinya. Selalu punya ide-ide cemerlang soal pengembangan seni dan budaya,” imbuhnya.

Baca juga:  Perdamaian Kerukunan Umat dan Jaga Persatuan

Akrab dan tak tebang pilih dalam bergaul dan selalu memberikan inspirasi serta tak pelit ilmu dalam memberikan arahan kepada para juniornya khususnya di dunia kewartawanan. Adalah salah satu cerminan diri Agoes Dhewa yang selalu dikenang sepanjang masa khususnya dimata pewarta Kota Semarang dan Jawa Tengah.

Di semayamkan di rumah duka, Jalan Taman Arya Mukti Timur 2 nomor 99, Pedurungan dan dimakamkan (senin 21/1), di pemakaman umum Gunung Sawo Ngaglik Semarang menjadi rumah terakhir dan abadi Agoes Dhewa. (ucl)

iklan