JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Sebagai “Bali Baru”, Danau Toba kini menjadi salah satu destinasi prioritas yang tengah gencar dipromosikan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI. Demi menggenjot kunjungan wisatawan ke Danau Toba, Kemenpar telah melakukan berbagai upaya, diantaranya dengan menggelar sales mission atau misi penjualan ke berbagai kota di Indonesia. Salah satunya yang dilakukan di Semarang.
Seperti halnya di Surabaya dan Yogyakarta, di Semarang kegiatan promosi dengan tagline “Ayo ke Toba” ini juga menghadirkan 30 saller pariwisata yang terdiri dari 17 travel agen dan 13 Hotel. Kegiatan ini sendiri digelar di mall Paragon, Semarang, 28 – 30 September 2018.
Semarang menjadi sasaran berikutnya bagi pariwisata Sumut untuk mengajak wisatawan Jawa Tengah melancong ke Danau Toba. “Para pelaku industri wisata Sumut yang datang ke Semarang ini akan mendapat kesempatan luas untuk memasarkan paket wisata mereka dan ini menjadi peluang dalam mengambangkan bisnis plan mereka. Karena itu mereka harus bisa memaksimalkan kegiatan ini dengan memperluas jaringan pemasaran mereka,” ujar Asdep Pemasaran I Region I Kemenpar, Masruroh.
Peluang mengembangkan usaha wisata Danau Toba di gelaran ini memang menjanjikan. Kegiatan yang diisi dengan table top dan penjualan langsung (direct selling) paket-paket wisata ke Danau Toba, talkshow, demo kuliner masakan Sumut, seminar dan lain-lain, bisa banyak memberikan informasi kepada masyarakat Semarang. Mereka akan mendapat gambaran bagaimana berwisata ke Danau Toba sesuai dengan budget yang mereka miliki.
“Dengan informasi langsung dari pelaku industri wisata Sumut, masyarakat Semarang akan mendapat gambaran yang lengkap sehingga bisa merencanakan liburan mereka ke Danau Toba. Jadi sebelum mereka berfikir liburan ke luar negeri, mereka akan mempertimbangkan untuk liburan ke Danau Toba yang tak kalah menariknya dengan berbagai obyek wisata di luar negeri,” ujar Masruroh.
Memang selain mempromosikan Danau Toba ke luar negeri, Kemenpar juga tidak melupakan wisatawan nusantara (wisnus) terutama memberi informasi bahwa banyak daerah wisata di tanah air yang petut dikunjungi, sebelum berwisata ke luar negeri. “Salah satunya ya Danau Toba ini,” kata Masruroh.
Menurutnya, Danau Toba dipilih menjadi salah satu dari 10 destinasi prioritas selain memang faktor keindahannya, adalah karena faktor 3A yang sudah terpenuhi. Yakni aksesibilitas, amenitas dan atraksi. Untuk akses, wisatawan yang hendak ke Danau Toba yang menggunakan pesawat terbang khususnya dari Jakarta, kini memiliki banyak pilihan penerbangan setelah Bandara Silangit resmi menjadi bandara internasional. Sebelum menjadi bandara berskala internasional, Bandara Silangit di Siborong-borong, Tapanuli Utara, Sumatera Utara, sebenarnya sudah beroperasi namun pesawat terbang yang singgah masih sedikit.
Tapi dengan diresmikan bandara berskala internasional, jumlah pesawat terbang dari berbagai maskapai makin banyak sehingga wisatawan memiliki banyak pilihan penerbangan.
Bandara Silangit dilengkapi dengan fasilitas Custom, Immigration, Quaratine (CIQ), landasan pacu dengan panjang 2.650 x 30 meter, dan tingkat kekerasan lancasan (PCN) yang bisa mengakomodasi pesawat sekelas Airbus A320 dan Boeing 737-800.
Bandara Silangit juga mengimplementasikan fitur bandara pintar (smart airport) dengan teknologi digital, antara lain, berupa wifi gratis, display jadwal bus dan penerbangan, pembayaran elektronik, mesin tiket bus, layar informasi turis digital, pelaporan mandiri (self check in), dan berbagai fitur digital.
Sementara itu menurut Ketua ASITA (Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies ) Sumut, Sollahudin Nasution, tak hanya akses penerbangan yang semakin mudah, tapi juga akses jalan. “Kalau pilih dari Bandara Kualanamu juga sekarang bisa lebih cepat karena sudah ada tol. Tadinya dari Medan ke Toba bisa empat sampai lima jam. Tapi sekarang lebih cepat, hanya dua jaman setengah,” ujar Sollahudin, di mall Paragon Semarang, Jumat.
Terkait amenitas, menurut Sollahudin baik di Medan maupun di kawasan Danau Toba sudah banyak penginapan dari mulai hotel berbintang, hotel melati maupun homestay. “Sekarang juga banyak paket-paket wisata menarik yang ditawarkan dengan harga relatif terjangkau,” ujar Sollahudin.
Sementara perihal atraksi, dalam hal ini seni budaya, Danau Toba tak diragukan lagi. Begitu banyak seni budaya dari mulai musik-musik Batak, tarian daerah hingga kerajinan budaya yang sudah terkenal. Tari tortor dan kain ulos sudah menjadi ikon Sumatera Utara.
Menurunnya tingkat kunjungan wisatawan mancanegara ke Sumut dua tahun terakhir menurut Kadispar Sumut, Muchlis MSc, menjadi pemicu untuk lebih menggairahkan wisatawan nusantara. Tak heran kesempatan untuk mempromosikan Danau Toba di Semarang disambut antusias pelaku industri wisata Sumut. Muchlis berharap dengan promosi ini jumlah pelancong dari Jawa Tengah ke Sumut akan meningkat. “Kalau tahun lalu itu jumlah kunjungan wisatawan dari Jawa Tengah ke Sumut sekitar 45 ribu, kami berharap dengan kegiatan ini bisa lebih dari 45 ribu,” ujar Muchlis.