JATENGPOS.CO.ID, JAKARTA – Komisi C DPRD Jateng mengapresiasi kinerja Badan Penghubungan Provinsi Jateng, yang pada tahun lalu merealisasikan PAD melebihi target (106%).
Namun, sejalan dengan persaingan yang semakin tajam, Badan Perhubungan diminta bekerja lebih keras, kreatif dan inovatif. Ini menyusul penerimaan per Februari 2018 atau 2 bulan pertama tahun ini belum menggembirakan dan baru mencapai 13% dari target yang dibebankan sebesar Rp 980 juta.
Demikian disampaikan oleh anggota Komisi C DPRD Jateng Muhammad Rodhi, saat memimpin kunjungan kerja Komisinya ke kantor Badan Penghubung di Jalan Samarinda, Jakarta, Selasa (20/3).
Badan Penghubung itu merupakan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang bertugas mengelola aset Pemprov Jateng berupa Pendopo Agung, Gazebo, dan Wisma di Anjungan Jateng di Taman Mini Indoneisia Indah serta 3 wisma di Jalan Samarinda, Dharmawangsa, dan Prapanca.
“Kami (Komisi C) mengapresiasi realisasi PAD pada tahun lalu yakni sebesar Rp 1,08 miliar dari target Rp 950 juta. Namun, penerimaan pada tahun ini per Februari, dari target Rp 980 juta belum menggembirakan karena baru Rp 126,6 juta. Karena itu, sejalan dengan persaingan yang makin tajam, harus bekerja lebih keras, dan agaknya diperlukan kreasi dan inovasi sehingga target pada tahun ini dapat dicapai,” jelas legislator PKS itu.
Senada, Anggota Komisi C DPRD Jateng Ahmad Ridwan menambahkan perlu digencarkan promosi dan pemasaran, termasuk memanfaatkan media sosial di era milineal sekarang ini, yang langsung maupun tidak akan memperluas pasar. Dari hanya mengandalkan PNS dari pemprov dan pemkab/ kota di Jateng yang sedang bertugas di Jakarta, misalnya para siswa maupun mahasiswa dan masyarakat umum.
“Intinya yakni membuka diri, persaingan kan juga makin berat jadi jangan terpaku pada tupoksi (tugas pokok dan fungsi) atau ketentuan pergub (peraturan gubernur). Perlu terobosan di pemasaran dan, jika pergub jadi kendala untuk kreasi dan inovasi optimalisasi aset demi peningkatan PAD, Komisi C pasti mendukung untuk dilakukannya penyesuaian pergub,” kata Politikus PDI Perjuangan itu.
Melengkapi pernyataan itu, anggota Komisi C DPRD Jateng Amin Makhsun mengusulkan untuk perluasan pasar tersebut perlu dibuatkan tarif khusus untuk kalangan mahasiswa atau (rombongan) siswa. “Tentu, dengan tarif yang menarik atau tepatnya lebih murah. Tarif khusus itu dipromosikan dalam pemasaran via medsos. Yakinlah, ada dampak positifnya,” ujar Legislator dari Fraksi PAN itu.
Sementara, Anggota Komisi C DPRD Jateng Sidi Mawardi mengatakan, dalam rangka perluasan layanan (servis) pelanggan perlu juga dibuatkan paket menginap yang menarik bagi pelanggan baru. Misalnya, layanan antar jemput ke dan dari stasiun atau bandara bagi calon penginap di semua wisma yang dikelola Badan Penghubung. Selain itu, kata dia, perlu adanya ketersediaan sewa mobil.
“Memang perlu terobosan dan tidak semua terobosan memerlukan investasi. Seperti penyediaan transportasi lokal (sewa), kan bisa bekerjasama dengan rental mobil,” saran Politikus Partai Golkar itu.
Menanggapi hal itu, Kepala Badan Penghubung Koesdarminta menyampaikan terima kasih dan akan berusaha untuk merealisasikannya. “Memang, persaingan kini bertambah berat. Di asrama haji saja cukup Rp 50 ribu atau di desa wisata Rp 75 ribu, kita sudah bisa menginap semalam,” ungkap Koesdarminta.(adv/udi)