
JATENGPOS.CO.ID, DEMAK — Pilar memiliki peran yang menentukan berdirinya sebuah bangunan, karena bila pilar ini tidak kokoh atau rapuh akan berakibat robohnya bangunan yang disanggannya. Demikian pula halnya dengan bangunan negara-bangsa membutuhkan pilar atau soko guru yang merupakan tiang penyangga yang kokoh agar rakyat yang mendiami akan merasa nyaman, aman, tenteram dan sejahtera, terhindar dari segala macam gangguan dan bencana.
Dihubungkan dengan Empat Pilar Kebangsaan, berarti ada empat tiang penyangga yang menjaga keutuhan berkehidupan kebangsaan Indonesia. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Empat Pilar Kebangsaan adalah empat penyangga yang menjadi panutan dalam keutuhan bangsa Indonesia. Empat pilar ini adalah Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, Undang Undang Dasar 1945, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Demikian dijelaskan Ketua Kelompok DPD MPR RI, DR H Bambang Sadono SH MH saat mensosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan di Desa Timbulsloko Kecamatan Sayung Demak kemarin (24/11).
Dalam kesempatan itu, Bambang yang didampingi Ketua DPD Golkar Demak Nur Wahid, menyinggung sila ke lima Pancasila yakni Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Namun apa yang dilihatnya di Desa Timbulsloko tidaklah demikian adanya. Keadilan sangat jauh diraih oleh warga Timbulsloko. Bencana rob dan abrasi yang terjadi selama bertahun-tahun membuat warga Timbulsloko menjadi sengsara.
“Yang kaya makin kaya, dan yang miskin makin miskin, sudah jelas ada 90 persen orang Indonesia yang belum menikmati keadilan, seharusnya kebijakan negara ini harus memihak rakyat kecil,” ujar lelaki yang pernah menjadi jurnalis tersebut.
Kebijakan negara menurutnya harus diarahkan untuk memihak rakyat kecil. Untuk itu dirinya akan berusaha semaksimal mungkin mendorong kebijakan pusat agar bisa membantu warga disini.
“Hampir tidak ada pejabat yang turun ke sini, saya sarankan warga membuat resume apa saja yang dibutuhkan nanti akan saya tunjukkan kemana dokumen dikirim. Saya butuh data untuk membantu Anda-anda semua,” imbuh Bambang.
“Jumlah warga berapa, masalah apa saja yang ada, sampai luas wilayah berapa. Buat kelompok untuk menjelaskan semua permasalahan yang ada, sehingga jika butuh presentasi maka yang diundang cukup kelompok ini saja,” jelasnya.
Sementara itu Ketua DPD Golkar Demak Nur Wahid mengajak warga untuk berpikir bersama dalam mengembangkan desa mereka, sehingga dalam menjalankan pembangunan menjadi lebih mudah.saat ini Desa Timbulsloko terus tergerus rob tanpa ada kepedulian dari para pemimpin untuk memperjuangkan rakyat.
“Kita rencanakan fokus penanganan mulai disini, untuk itu infrastruktur harus kita percepat mulai dari Sriwulan sampai Tambak Bulusan. Harus ada dukungan dari bawah juga untuk bersama- sama mendukung pembangunan yang ada,” tegasnya. (adi/saf/biz)