JATENGPOS.CO.ID, Solo – Bank Mandiri Area Surakarta optimistis mampu menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) sebesar Rp787 miliar untuk tahun 2019.
“Angka ini meningkat jika dibandingkan realisasi tahun lalu sebesar Rp695 miliar,” kata Vice President Bank Mandiri Tbk Area Surakarta Ony Suryono Widodo di Solo, Senin.
Ia mengatakan untuk realisasi KUR pada tahun lalu mencapai 122 persen dari target. Melihat capaian tersebut, ia optimistis tahun ini target dapat tercapai.
Berdasarkan data, dia mengatakan untuk wilayah Soloraya penyerapan paling tinggi terjadi di Kabupaten Klaten sebesar Rp172 miliar atau sudah hampir 25 persen. Menurut dia, tingginya capaian tersebut seiring dengan meratanya kantor cabang dan unit mikro di Klaten.
Mengenai realisasi penyaluran KUR pada tahun lalu, dikatakannya, untuk sektor mikro, yaitu dengan plafon maksimal Rp25 juta tersalur sebesar Rp77 miliar. Untuk sektor kecil atau ritel dengan plafon Rp25-200 juta realisasinya Rp618 miliar.
Sedangkan dari sisi sektor usaha, dikatakannya, paling tinggi merupakan kontribusi dari perdagangan dan eceran, kecuali mobil dan sepeda motor sebesar Rp461 miliar atau setara dengan 66 persen.
“Diikuti sektor pertanian dan perburuan 10 persen atau Rp70,1 miliar,” katanya.
Selanjutnya untuk sektor furnitur 5,7 persen atau Rp39,8 miliar, diikuti penyedia akomodasi dan makanan minuman realisasi penyaluran mencapai 4,7 persen atau Rp32,5 miliar.
“Kemudian ada sektor jasa, salah satunya pendidikan sebesar 4,3 persen atau Rp30 miliar,” katanya.
Mengenai angka kredit macet atau “non performing loan” (NPL) KUR pada tahun lalu sebesar 0,3 persen. Ia mengatakan angka tersebut sama dengan tahun 2017.
Sementara itu, terkait dengan realisasi KUR 2019 sampai dengan akhir bulan Januari sebesar Rp67 miliar, adapun angka ini naik signifikan jika dibandingkan realisasi periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp20 miliar. (udi/fid)