Bantuan Pompa dari Kementan, Petani Kalibeji Dapat Panen Dua Kali

BANTUAN POMPA: Kepala Dispertanikap Kabupaten Semarang Muh Edy Sukarno diwawancarai wartawan di sela kunjungan Presiden Jokowi di Desa Kalibeji, Rabu (19/6). FOTO: MUIZ/JATENGPOS

JATENGPOS.CO.ID, UNGARAN– Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Pangan (Dispertanikap) Kabupaten Semarang Muh Edy Sukarno menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan pompanisasi untuk pengairan sawah di Kabupaten Semarang dari Kementerian Pertanian (Kementan).

Adanya bantuan pompa petani biasanya hanya merasakan panen padi sekali dalam setahun, setelah pompanisasi diharapkan dapat panen dua kali dalam setahun. Tidak hanya itu, berkat pengairan modern bisa memperluas areal lahan tanam.

“Pompa bantuan Kementan ini 6 inci cukup besar kapasitasnya untuk pengairan sawah. Seperti di Desa Kalibeji ini satu pompa bisa menjangkau areal sawah seluas 23 hektar. Bahkan jika dimaksimalkan bisa sampai seluas 25 hektar. Potensi di sini (Kalibeji) cukup bagus, ada kali Blere yang airnya selalu mengalir, setiap hari bisa dimanfaatkan untuk pengairan,” ujar Eddy Sukarno di sela-sela acara kunjungan Presiden Joko Widodo bersama Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat meninjau pompa bantuan Kementan di Desa Kalibeji, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Rabu (19/6).

Baca juga:  Ganjar 'Gatotkaca' Menari Bareng Penari Cilik Meriahkan CFD Solo

Pompa bantuan Kementan di Desa Kalibeji diberikan kepada kelompok tani (kelomtan) Ngudirejo dan Handayani, khususnya yang selama ini mengandalkan tanam sawah tadah hujan. Kelomtan Ngudirejo memiliki lahan tadah hujan seluas 13 hektar, sedangkan kelomtan Handayani seluas 10 hektar.

iklan

“Sekarang dengan sistem pompanisasi sawah tadah hujan tidak lagi memasuki masa tanam hanya saat musim hujan, musim kemarau tetap bisa bertanam berkat pengairan menggunakan pompa,” jelasnya.

Potensi hasil panen dipastikan bakal meningkat begitu juga dengan pendapatan petani setempat. Estimasi peningkatan hasil panen bisa dirasakan petani Kalibeji per hektar sawah rata-rata hasil panen sebanyak 6,5 ton hingga 7,8 ton maka bisa meningkat 2 kali lipat.

Baca juga:  Vaksinasi Merdeka Candi, Polres Demak Siapkan 15.000 Dosis Vaksin

Dalam kesempatan ini Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, menyebut pendistribusian mesin pompa secara nasional telah berjalan hingga 70 – 80 %, pompa ini diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang dalam menekan impor beras dan mewujudkan ketahanan pangan secara nasional.

“Seperti di Kabupaten Semarang satu pompa bisa mengairi 77 hektar, yang sebelumnya hanya satu kali panen sekarang bisa dua kali panen bahkan lebih,” ujarnya.

Bantuan pompanisasi di Kabupaten Semarang tahun ini berjumlah 47 unit, dengan potensi luas sawah tadah hujan di Kabupaten Semarang seluas 5.318 ha. Pompanisasi berpotensi meningkatkan produksi sebesar 26.590 ton atau naik 18.64 % dari tahun 2023.

Selain bantuan pompa, Kabupaten Semarang tercatat mendapat bantuan alat mesin pertanian lain berupa traktor roda 4 sejumlah 1 unit senilai Rp. 3,8 M. 3. Bantuan traktor roda 2 sejumlah 31 unit. (muz)

Baca juga:  Puluhan Panti Jompo di Jateng Kelebihan Kapasitas
iklan