Banyak Korban, Ganjar Minta Pemilu Serentak Dievaluasi

JATENGPOS.CO.ID, Semarang – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta adanya evaluasi pada perhelatan pemilu 2019. Pasalnya pemilu dengan model serentak seperti ini telah memakan korban yang cukup banyak.

Ia mengatakan, perlu diadakan asuransi bagi petugas pelaksana Pemilu untuk meng cover masalah kesehatan mereka. Sehingga, ada ketenangan dalam diri para petugas ketika sedang menjalakan tugas mengawal proses demokrasi yang sangat luar biasa ini.

“Kita minta pada KPU untuk ngurus ini semua, di Jawa Tengah lumayan banyak yang meninggal. Tapi ini menjadi pembelajaran bagi kita ternyata ada faktor X yang kita tidak pernah tahu, yang mestinya KPU secara institusi memerhatikan seperti ini,” katanya Kamis (25/04).

Baca juga:  Permudah Pemilih, KPU Temanggung Luncurkan Aplikasi Pemilu Pintar

Ia memerangkan dalam pemilu serentak baik pada tingkatan pusat, provinsi dan  kabupaten. Atau serentak pada pemilu eksekutif atau legislatif membuat kerja para petugas semakin berat.


“Kayaknya kalau bareng seperti ini tidak ringan, sangat berat mereka bekerja. Kita tidak menduga akan serumit dan membutuhkan tenaga waktu pikiran yang luar biasa. Juga tekanan yang luar biasa,” imbuhnya.

Ganjar mengatakan akan memberikan santunan kepada keluarga petugas pemilu di Jawa Tengah yang meninggal dunia maupun yang dirawat di rumah sakit.

“Insyaallah besok (Jumat, 26/04) kita akan  kasih santunan. Tidak hanya yang meninggal, tapi yang sakit juga akan kami berikan,” sambungnya.

Hingga Rabu8 24 April 2019,  petugas KPPS di Jawa Tengah yang telah gugur dalam dalam tugasnya sebanyak  32 orang dan yang sakit sebanyak 249. Mereka dari Kabupaten Demak, Banyumas, Sukoharjo, Banjarnegara, Purbalingga, Grobogan, Rembang, Magelang, Klaten, Batang, Kudus, Pekalongan, Kendal, Pemalang, Semarang dan Brebes. (fid/ntan)

Baca juga:  Kembangkan Potensi Wisata Daerah, Jateng Siapkan Perda Desa Wisata