JATENGPOS.CO.ID, PURWOKERTO – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mengharapkan setiap desa/kelurahan di daerah itu memiliki tempat karantina/isolasi terpusat guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya lonjakan kasus COVID-19.
Saat dikonfirmasi wartawan di Purwokerto, Jumat, Kepala Dinkes Kabupaten Banyumas Sadiyanto mengatakan penyiapan tempat karantina di setiap desa/kelurahan merupakan bagian dari program kontingensi dari Polri.
“Jadi, berpikir jauh kalau sampai betul-betul terjadi lonjakan, sehingga Polri punya program supaya di-backup oleh pemerintah daerah, kecamatan, dan desa, masing-masing punya karantina. Dimanfaatkan sekarang juga enggak apa-apa, tapi seandainya betul-betul melonjak kasusnya bisa dimanfaatkan, kecamatan punya, desa punya, sekarang kita manfaatkan untuk isolasi mandiri,” katanya.
Terkait dengan tempat karantina/isolasi terpusat yang dikelola Pemerintah Kabupaten Banyumas, ia mengatakan jumlah terus bertambah, empat diantaranya berlokasi di Baturraden.
Menurut dia, empat tempat isolasi terpusat di Baturraden terdiri atas Balai Diklat, Pondok Slamet, Wisma Wijayakusuma, dan Rumah Sakit Darurat COVID-19 HoteL Rosenda.
“Kemudian di bawah (Purwokerto, red.) ada Hotel Wijaya. Nanti mau tambah juga, Pak Wabup (Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono, red.) menawarkan hotelnya, Hotel Tiara, itu mau dipakai untuk tempat karantina,” katanya.
Ia mengatakan semua itu dilakukan Pemkab Banyumas untuk menolong masyarakat semaksimal mungkin.
Dalam kesempatan terpisah, Wabup Banyumas Sadewo Tri Lastiono mengakui telah mempersilakan Pemkab Banyumas untuk menggunakan Hotel Tiara miliknya sebagai tempat karantina/isolasi terpusat.
“Total kamarnya ada 50, yang dipakai untuk karantina, bukan pasien ya, itu sekitar 46 atau 47 kamar. Total kapasitasnya sekitar 150 tempat tidur,” katanya.
Hal itu dilakukan karena tidak semua hotel di Kabupaten Banyumas bersedia dijadikan sebagai tempat karantina, sehingga pihaknya mempersilakan Pemkab Banyumas untuk menggunakan Hotel Tiara, karena sekarang dalam kondisi darurat.
Pada kesempatan itu, Sadewo mengatakan seluruh keluarganya telah dipindahkan ke Rumah Dinas Wakil Bupati Banyumas, meskipun sebenarnya tidak masalah jika mereka tetap tinggal di rumah pribadi yang berjarak lebih dari 50 meter dari Hotel Tiara.
“Sebetulnya enggak apa-apa. Saya sudah tanya, asalkan itu di tempat terbuka, jaraknya kalau rumah saya agak jauh, jaraknya lebih dari 50 meter mungkin, enggak ada masalah,” tuturnya.
Kendati demikian, dia mengaku belum mengetahui apakah saat sekarang sudah ada yang menjalani karantina di Hotel Tiara atau masih kosong. “Saya belum tahu. Seharusnya tadi malam sudah ada yang mulai datang,” katanya. (fid/ant)