Barongsai-Liong Semarakkan Carnival di Monumen Palagan Ambarawa

ATRAKTIF: Pembukaan Kabupaten Semarang Carnival dalam rangka peringatan HUT ke-502 Kabupaten Semarang diadakan di kompleks Monumen Palagan Ambarawa. FOTO: MUIZ/JATENGPOS

UNGARAN. JATENGPOS.CO.ID- Rangkaian peringatan HUT ke-502 Kabupaten Semarang digelar ‘Kabupaten Semarang Carnival 2023′ di kompleks Monumen Palagan Ambarawa, Sabtu (11/3/2023) malam. Kegiatan diadakan Dinas Pariwisata ini menjadi daya tarik bagi masyarakat dan wisatawan di destinasi wisata bersejarah tersebut.

Keseruan atraksi budaya yang dipadukan dengan festival kuliner khas Kabupaten Semarang itu dibuka dengan permainan cahaya lampu (lighting) dan pertunjukan seni barongsai dan liong dari kelompok “Genta Suci” Ambarawa.

Kepala Disparta Heru Subroto menjelaskan kegiatan digelar untuk menggerakkan kembali pariwisata setelah melandainya Pandemi Covid-19. Selain itu juga untuk memperkuat ciri khas kuliner Kabupaten.

Diantaranya serabi Ngampin, Gecok Tuntang dan tahu bakso. Acara ini merupakan rangkaian peringatan HUT ke-502 Kabupaten Semarang.


Baca juga:  Dukung Perjuangan Palestina, Ratusan Warga Demo di Kedubes Amerika

Acara dihadiri Bupati Semarang H Ngesti Nugraha, Wakil Bupati H Basari, Ketua DPRD Bondan Marutohening dan undangan lainnya. Ratusan warga ikut menyaksikan pertunjukan menarik itu secara gratis.

Sebelumnya, menjelang jasaman Pusaka Kabupaten Semarang yang akan digelar bertepatan HUT Kabupaten Semarang, Rabu (15/3/2023) besok, dilaksanakan tradisi Susuk Wangan di Sendang Sumber Kelurahan Panjang, Ambarawa berlangsung khidmat, Sabtu (11/3/2023) pagi.

Puluhan anggota Lembaga Kesenian Kecamatan (LKK) Ambarawa menghadiri acara bersama Camat dan Forkompimcam Ambarawa serta tokoh masyaraka.

Acara diawali dengan pembacaan doa dan dilanjutkan dengan menabur bunga di salah satu sumber air alam terbesar di Ambarawa. Sejurus kemudian, Camat Ambarawa Hadi Riyanto dan Forkompimcam mengambil air dari Sendang dan memasukkannya ke dalam kendi yang telah disiapkan.

Baca juga:  Sosialisasi Gempur Rokok dan Cukai Ilegal Sasar Anggota PKK

“Air itu nantinya akan digunakan menjamas pusaka leluhur Kabupaten Semarang di Pendapa Rumah Dinas Bupati Semarang,” terang Ketua LKK Eka Jaya Sakti.

Dijelaskan oleh Eka, tradisi Susuk Wangan merupakan kearifan lokal menjaga kelestarian dan kebersihan sumber air. Warga di sekitar sendang membersihkan lingkungan sendang dan saluran air disekitarnya.

Tujuannya agar sumber air tetap lestari dan memancarkan air untuk memenuhi kebutuhan warga. Pada acara itu dilakukan penebaran bibit ikan ke dalam Sendang, pelepasan burung perkutut serta penanaman pohon penghijauan.

“Kita berharap upaya itu dapat menjaga kelestarian sumber air. Sehingga dapat memancarkan air sepanjang tahun untuk memenuhi kebutuhan warga,” jelas Eka lagi.

Baca juga:  Pemprov Kerahkan Satpol PP dan Linmas Awasi Protokol Kesehatan di Pasar Jateng

Camat Hadi Riyanto saat sambutan mengatakan tradisi menjaga kelestarian sumber air harus terus dilaksanakan. Sedangkan tokoh warga Ambarawa, The Hok Hiong segendang sepenarian.

“Tradisi dan budaya adalah salah satu kekuatan Kita yang harus dilestarikan,” katanya. (muz)