JATENGPOS.CO.ID, SOLO – Pasca aksi parkir mobil dinas (mobdin) yang dilakukan Walikota Solo, Gibran Rakabuming di depan gerbang sekolah, pihak SMK Batik 2 Solo langsung membatalkan rencana pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang rencananya mulai dilakukan Senin (22/8). Pihak Yayasan Pendidikan Batik (YTB) juga menyampaikan permintaan maafnya.
Koordinator Kepala Sekolah Yayasan Pendidikan Batik Surakarta, Joko Sumarsono menyampaikan permintaan maafnya kepada Walikota Solo, Gibran Rakabuming dan juga Dinas Pendidikan Kota Solo, atas rencana simulasi PTM yang akan digelar SMK Batik 2 Solo.
“Kami meminta maaf khususnya kepada kepala Dinas Pendidikan Kota Surakarta dan Mas Wali serta semua yang berkompeten dalam hal ini. Saya pastikan hal semacam ini tidak akan terjadi lagi, khususnya di Yayasan Pendidikan Batik,” ujar Joko saat ditemui di SMA Batik 2.
Ia menuturkan, awalnya pihak yayasan tidak mengetahui jika SMK Batik 2 Solo akan menggelar PTM. Sehingga rencana tersebut kemungkinan besar memang merupakan inisiatif dari pihak sekolah sendiri. “Kalau ada koordinasi dengan yayasan mungkin pertimbangannya akan berbeda,” katanya.
Meski demikian, saat tahu mobdin walikota diparkir di depan sekolah, ia langsung menghubungi kepala sekolah yang bersangkutan dan meminta segera membatalkan rencana PTM, termasuk surat pemberitahuan kepada orang tua siswa yang langsung dilayangkan Sabtu (22/8) malam.
“Begitu saya dikabari staf Kelurahan Kerten kalau mobil pak wali ada di depan sekolahan. Seketika saya hubungi kepala sekolah pak Achyar untuk membatalkan rencana PTM. Dan Sabtu malam surat pemberitahuan pembatalan PTM langsung dikirim ke semua orang tua siswa. Sehingga Senin ini tidak ada siswa yang datang untuk PTM,” paparnya.
Terkait permintaan maaf, Joko memgaku pihak sekolah telah mwngirimkan aurat permintaan maaf secara tertulis dan akan
bertemu langsung dengan Mas Gibran maupun Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Solo untuk meminta maaf secara lisan. Meski diakuinya merupakan hal yang sulit untuk bertemu walikota.
“Jadi sekali lagi ya, mohon dimaafkan. Saya selalu koordinator, bisa disampaikan kepada masyarakat, intinya permintaan maaf. Kami juga akan sowan kesana. Cuma barangkali tidak semudah yang kita bayangkan untuk ketemu mas wali. Karena saya yakin banyak sekali hal-hal yang harus dikerjakan oleh mas wali,” ujarnya.
Sebelumnya, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Wakil Kepala Bidang Kesiswaan SMK Batik 2 Solo, Erwin Ahmad mengatakan pihak sekolah memang telah
menerbitkan Surat Edaran (SE) terkait simulasi PTM terbatas paa 18 Agustus lalu.
“Pelaksanaan pertamanya hari ini. Tapi semuanya sudah dibatalkan. Pertimbangan memggelar PTM itu sebenarnya lebih untuk simulasi, karena selama Pandemi Covid-19 kami sama sekali belum pernah melaksanakan simulasi,” ungkapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Walikota Solo, Gibran Rakabuming memarkirkan mobil dinasnya AD 1 A di depan gerbang SMK Batik 2 Solo. Hal itu dilakukannya setelah mendapat informasi jika sekolah tersebut akan menggelar PTM pada Senin ini. Selama ini jika putra sulung Presiden Jokowi itu memarkirkan mobilnya di lokasi yang tak lazim menjadi tanda bahwa ada hal yang tidak beres di lokasi itu. (jay/rit)