
JATENGPOS.CO.ID, SOLO – Calon wakil gubernur (Cawagub) Jateng, Ida Fauziah memilih menggunakan pendekatan dialogis kepada masyarakat selama masa kampanye Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah 2018. Seperti yang dilakukannya saat mengunjungi Kota Solo, Minggu (11/5).
Mantan Ketua Umum Fatayat tersebut memulai roadshow di Kota Bengawan dengan melaksanakan salat subuh berjamaah dengan warga di Masjid Laweyan dan menyempatlam diri berdialog dengan jamaah salat subuh.
Setelah itu, Ida juga menyempatkan berolahraga jalan pagi di area Solo Car Free Day (CFD) Jalan Slamet Riyadi. Ia sempat bertemu dan menyapa Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo yang tengah main tenis meja di area CFD sebelum melanjutkan jalan pagi.
Masih di area CFD, Ida juga sempat diminta untuk berorasi oleh kelompok peduli perempuan dan anak (Ampera) yang membuat aksi di kawasan CFD.
“Setelah ini nanti saya akan bertemu dengan teman-teman perempuan PKS, kemudian silaturahmi ke Ponpes Al Muayad, kemudian juga ke Pasar Klewer untuk berdialog dengan elemen perempuan di sana. Setelah makan siang dilanjut dengan bertemu pengurus NU dan PKB di Kantor PCNU Solo. Malamnya ketemu dengan tokoh-tokoh perempuan dan reawan, kemudian pertemuan dengan Fatayat Se-Solo Raya di Karanganyar, setelah itu lanjut silaturahmi lagi sampai malam baru kembali ke Semarang,” urainya saat ditemui usai jalan-jalan pagi di CFD.
Banyaknya waktu yang dihabiskan untuk bertemu dengan masyarakat langsung, menurut pasangan Sudirman Said ini memang merupakan salah satu strategi yang ia pilih selama masa kampanye ini. Pasalnya, Ketua Lembaga Kemaslahatan Keluarga (LKK) PBNU ini menilai berdialog dengan masyarakat untuk menyelami dan memahami kebutuhan masyarakat lebih efektif dibandingkan dengan kampanye besar-besaran.
“Karena itu, dalam kegiatan saya maupun Pak Dirman jika bertemu dengan masyaraka selalu sempatkan untuk membuka dialog. Karena pertama, kalau tidak kenal maka tidak akan sayang. Kedua, sata merasa kemauan untuk mendengarkan dan berbagi dengan segala persoalan yang dihadapi masyarakat secara langsung kita jadi tahu apa dan bagimana program yang dibutuhkan rakyat,” jelasnya.
Disinggung mengenai kepeduliannya terhadap kelompok perempuan, anggota Komisi I DPR tersebut mengaku jika salah satu fokus perhatiannya sebagai Cawagub memang terkait perempuan. Khususnya isu kemiskinan serta dampaknya bagi perempuan. Karena itu, ia pun memiliki program khusus untuk perempuan yang akan dijalankan saat terpilih nanti.
“Saya ingin konteks saya tidak hanya sebagai keberadaan fisik saja, bahwa saya perempuan. Namun juga menghadirkan kepentingan perempuan dalam kebijakan nanti. Salah satunya melalui program Setara atau satu juta wiraswasta perempuan.
Melalui program ini diharapkan mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi perempuan, sehingga mereka bisa terlepas dari belenggu kemiskinan dan dengan adanya pekerjaan mereka tidak perlu jadi TKW di luar negeri. Jawa Tengah inikan salah satu kantong pengirim TKW terbanyak, kenapa. Karena tidak ada lapangan kerja sehingga berimbas pada kemiskinan. Jadi kemiskinan yang menjadi konsern kita selama lima tahun ke depan,” paparnya.
Sedangkan terkait perolehan suara di Solo Raya, Ida optimistis akan mendapatkan suara yang signfikan meski berada di kandang banteng. “Target berapa persen tidak ada, tapi saya yakin bisa mendapat suara di luar prediksi lawan. Karena semakin hari semakin banyak komunitas di Solo Raya yang memberikan dukungan kepada kami,” pungkasnya. (jay/udi)