Bekraf Pertemukan Perbankan dan Pelaku Usaha

Ekonomi Kreatif : Jamal Mirdad didampingi Deputi Akses Permodalan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Fadjar Hutomo di acara bussines matching di Grand Wahid Hotel Salatiga. ( foto : dekan bawono/ jateng pos)

JATENGPOS.CO.ID, SALATIGA – Anggota Komisi X DPR RI Jamal Mirdad menegaskan, peran ekraf ( ekonomi kreatif) pada perekonomian nasional terbilang tinggi dan pihaknya ingin mendorong para pelaku ekraf untuk terus mengembangkan usaha mereka.

“ Kita punya program pokok, dan ekraf mitra kerja di Komisi X. Dan harapan kita, kegiatan ini membawa manfaat yang banyak, bagi pelaku ekonomi kreatif,” ujar Jamal Mirdad di acara Sharia Banking fo Creative Bussiness Matching fi Hotel Grand Wahid Salatiga, Selasa (13/1) .

Selain di Salatiga, kegiatan semacam ini juga digelar di Kabupaten Semarang, Kota Semarang dan Kabupaten Kendal.Untuk kegiatan ini, dihadiri oleh Deputi Akses Permodalan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Fadjar Hutomo dan Walikota Salatiga Yuliyanto.

Baca juga:  Hendi Siapkan Titik Tahun Baru di BKB, Apa Saja ?

Lima perbankan syariah diundang untuk bertatap muka langsung dengan pelaku ekonomi kreatif (ekraf) perihal pembiayaan dengan perbankan syariah yang nantinya akan difasilitasi oleh Bekraf. Sebanyak 200 pelaku ekraf hadir dalam acara itu.

iklan

“Bussiness Matching ini adalah untuk mempertemukan antara pelaku ekraf dengan perbankan syariah guna mengetahui apa saja syarat untuk mengakses pembiayaan yang ditawarkan perbankan syariah ini,” ujar Deputi Akses Permodalan Bekraf, Fadjar Hutomo.

Dikatakan Fadjar, ekraf telah menyumbang hampir Rp 1000 triliun PDB nasional dan berkaca dari hal ini perbankan syariah diharapkan bisa menyalurkan pembiayaan kepada pelaku usaha ekraf yang ingin mengembangkan usahanya.”Dengan demikian, perbankan syariah pun turut mendukung usaha meningkatkan PDB nasional,” imbuhnya.

Baca juga:  Penyaluran Kredit UMKM Tembus 49%

Fadjar menambahkan, akses permodalan masih menjadi kendala dalam mengembangkan perekonomian. Di Indonesia sendiri, sumber permodalan Rp 6000 triliun terdapat di perbankan dan hanya Rp 11 triliun yang ada di perusahaan modal ventura.

“Bekraf berusaha mencarikan solusi pembiayaan berbasis kekayaan intelektual yang bisa berupa merek, hak cipta, dan paten sebagai jaminan mengakses pembiayaan perbankan,”jelas Fadjar.

Bussiness matching yang digelar Bekraf ini merupakan yang kedua kalinya di tahun 2018 ini. Lima perbankan syariah yang hadir antara lain Bank Bukopin Syariah, Maybank Syariah, BNI Syariah, BRI Syariah, dan CIMB Niaga Syariah. Para pelaku ekraf dipersilakan untuk berinteraksi langsung dengan perwakilan bank-bank tersebut di booth yang sudah disiapkan. (deb/bis/drh)

Baca juga:  Perdamaian Kerukunan Umat dan Jaga Persatuan
iklan